Liputan6.com, Jakarta - Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramowardhani mengatakan, aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan merupakan tindakan biadab karena mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan menciptakan suasana teror di masyarakat.
Peristiwa tersebut juga menambah daftar panjang aksi teror di Indonesia dalam kurun 2000-2021.
Baca Juga
"Menurut hasil kajian Tim Lab45 terhadap aksi-aksi teror sepanjang tahun 2000-2021, serangan bom bunuh diri di Makassar merupakan aksi teror ke 552 di Indonesia," kata Jaleswari dikutip dari siaran persnya, Senin (29/3/2021).
Advertisement
Dia memastikan, pemerintah akan berupaya keras mengusut tuntas jaringan pelaku dan pihak-pihak yang terlibat dalam aksi teror ini serta menghukumnya sesuai aturan yang berlaku. Selain itu, Jaleswari berjanji pemerintah bakal memberikan perawatan medis maksimal kepada para korban.
"Pemerintah juga memberikan perhatian kepada seluruh korban dan keluarga korban dengan berupaya memberikan pelayanan maksimal terkait perawatan medis, perlindungan dan pemulihan lainnya melalui layanan publik pada Kementerian dan Lembaga terkait," ucap Jaleswari.
Menurut dia, aparat penegak hukum tidak akan membiarkan individu atau kelompok manapun yang terlibat dalam aksi serangan ini terbebas dari tuntutan hukum. Untuk itu, masyarakat diminta untuk tak terprovokasi dan tetap tetap tenang pascaledakan bom di Gereja Katedral Makassar.
"Pemerintah mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan mempercayakan proses hukum kepada aparat penegak hukum," ujar Jaleswari.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jokowi Kutuk Aksi Teror Bom
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengutuk keras aksi terorisme yang terjadi pada Minggu pagi, 28 Maret 2021 di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan. Jokowi sudah memerintahkan Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut tuntas aksi ini.
"Saya sudah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akar-akarnya," tutur Jokowi dalam konferensi pers virtual, Minggu, 28 Maret 2021.
Dia memastikan, aksi terorisme yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan tidak berkaitan dengan sebuah agama. Jokowi menegaskan negara akan menjamin kegiatan peribadatan masyarakat.
"Saya minta masyarakat agar tetap tenang menjalankan ibadah karena negara menjamin keamanan umat beragama untuk beribadah tanpa rasa takut," jelas Jokowi.
Advertisement