Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya akan mulai mengatur ritme penyuntikkan vaksin Covid-19. Hal ini agar tak terjadi kekosongan vaksin di Indonesia akibat adanya embargo vaksin.
Dia mengatakan embargo vaksin ini terjadi akibat lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah negara di Eropa dan Asia. Penyebabnya, karena adanya jenis virus mutasi baru, yang juga sudah masuk ke Indonesia sejak awal tahun ini serta mobilitas yang tinggi.
Baca Juga
"Kita perlu berhati-hati mengatur laju penyuntikan karena adanya potensi embargo dari negara produsen vaksin yang mengalami lonjakan kasus di negaranya. Kita perlu mengatur ritme vaksinasi agar tidak ada kekosongan vaksin nantinya," jelas Budi Gunadi dikutip dari siaran pers di Setkab.go.id, Selasa (30/3/2021).
Advertisement
Dia meminta masyarakat untuk menahan mobilitas dan disiplin terhadap protokol kesehatan untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19. Terlebih, Budi mengingatkan bahwa jenis mutasi virus baru virus corona sangat cepat menyebar.
"Hindari bepergian, paling tidak sampai pandemi benar-benar terkontrol. Kalau nanti terjadi lonjakan kasus, kasihan tenaga kesehatan kita akan kelelahan,” ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Minta Lansia Mau Divaksin
Budi juga mendorong masyarakat, khusunya kelompok lanjut usia (lansia) 60 tahun ke atas agar mau disuntik vaksin Covid-19. Pasalnya, partisipasi kelompok lansia dalam mengikuti vaksinasi saat ini masih rendah.
Padahal, lansia adalah kelompok paling rentan terpapar virus corona dibanding kelompok prioritas lain karena mudah sakit. Selain itu, tingkat kematian kelompok lansia juga tinggi apabila terinfeksi Covid-19.
"Mari kita upayakan bersama bagaimana bisa mendorong lansia bisa lebih cepat disuntik agar kita dapat melindungi orang tua kita. Semakin cepat vaksinasi dilakukan, semakin cepat kita mencapai kekebalan komunal," kata Budi Gunadi.
Advertisement