BNPB: Gempa Malang Bukan Termasuk Megathrust

Menurut Raditya, mekanisme sumber gempa Malang berupa pergerakan sesar naik atau thrust fault.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 11 Apr 2021, 21:37 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2021, 20:54 WIB
Kondisi MAN 2 Malang yang Rusak Berat Diguncang Gempa
Kondisi atap di Lorong MAN 2 Malang yang ambruk akibat gempa di Turen, Kabupaten Malang, Minggu (11/4/2021). Menurut Kepala Tata Usaha MAN 2 Malang, M Fahtur Ridlo, sebanyak 16 ruangan mengalami kerusakan akibat gempa bermagnitudo 6,1 yang terjadi pada Sabtu (10/9). (merdeka.com/Nanda F. Ibrahim)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan, gempa yang terjadi di Malang, Jawa Timur bukanlah termasuk gempa jenis Megathrust, namun Gempa Menengah di Zona Beniof.

"Karena deformasi atau patahan batuan yang terjadi berada pada slab lempeng Indo-Australia yang menunjam dan tersubduksi menukik ke bawah Lempeng Eurasia di bawah lepas pantai selatan Malang," tutur Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam konpers virtual, Minggu (11/4/2021).

Menurut Raditya, mekanisme sumber gempa Malang berupa pergerakan sesar naik atau thrust fault. Mekanisme sumber sesar naik ini sebenarnya sensitif terhadap potensi tsunami.

"Namun patut disyukuri bahwa gempa ini berada di kedalaman menengah dan dengan magnitudo 6,1 sehingga tidak cukup kuat untuk mengganggu kolom air laut, sehingga gempa ini tidak berpotensi tsunami," jelas dia.

Zona gempa selatan Malang sendiri merupakan kawasan aktif gempa. Berdasarkan catatan, gempa selatan Malang magnitudo 6,1 ini berdekatan pusat gempa merusak Jawa Timur yang terjadi pada masa lalu yakni tahun 1896, 1937, 1962, 1963 dan 1972.

"Dampak gempa ini mencapai skala intensitas maksimum V-VI MMI, dalam peta tingkat guncangan berwarna kuning, sehingga gempa ini berpotensi merusak. Estimasi peta tingkat guncangan BMKG yang dikeluarkan 15 menit setelah gempa cukup akurat dan ternyata benar gempa ini banyak menimbulkan kerusakan bangunan rumah," Raditya menandaskan.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jokowi: Indonesia di Ring of Fire, Aktivitas Alam Bisa Terjadi Setiap Saat

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar seluruh masyarakat tetap waspada dengan adanya bencana yang hadir di Indonesia. Sebab, Indonesia berada di wilayah cincin api atau ring of fire.

"Saya perlu mengingatkan bahwa kita ini berada di wilayah ring of fire, di wilayah cincin api, oleh karena itu aktivitas alam dapat terjadi setiap saat baik itu gempa dan yang lain-lainnya kapan saja," kata Jokowi dalam akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (11/4/2021).

Dia mengingatkan kepada seluruh pemerintah daerah untuk terus mengingatkan kepada masyarakat agar saling bekerja sama. Sehingga jika terjadi bencana sudah ada kesiapsiagaan yang dimiliki oleh daerah.

"Saya mengingatkan kepada gubernur, bupati, dan wali kota untuk terus mengimbau masyarakat untuk mempererat kerja sama dan meningkatkan kesiapsiagaan, kewaspadaan akan datangnya sebuah bencana," ucap Jokowi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya