Liputan6.com, Jakarta - PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) menetapkan harga saham perdana di Rp 188 per saham dalam rangka penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Sebelumnya Perseroan menawarkan harga di kisaran Rp 160-Rp 202.
Mengutip laman e-ipo, ditulis Rabu (9/4/2025), PT Fore Kopi Indonesia akan meraup dana Rp 353,44 miliar dari IPO. Perseroan melepas 1,88 miliar saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan yang wakili 21,08 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp 70 per saham.
Baca Juga
Perseroan akan memakai dana IPO sekitar Rp 275 miliar untuk membuka sekitar 140 outlet baru yang saat ini belum peroleh izin. Komposisi outlet antara lain 10 persen untuk outlet flagship, 80 persen untuk outlet medium dan 10 persen untuk outlet satellite. Penggunaan dana IPO itu akan dilakukan bertahap dari 2025-2026. Sekitar Rp 60 miliar untuk melakukan setoran modal kepada anak usaha Perseroan yakni PT Cipta Favorit Indonesia (CFI).
Advertisement
Dalam rangka IPO ini, Perseroan telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan PT Henan Putihrai Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
Pemegang saham Perseroan setelah IPO antara lain Fore Holdings Pte Ltd (PHPL) dan PT Otten Coffee Indonesia masing-masing sebesar 78,91 persen dan 0,0022 persen serta masyarakat sebesar 21,08 persen.
Jadwal IPO:
- Tanggal efektif pada 27 Maret 2025
- Masa penawaran umum pada 8-10 April 2025
- Tanggal penjatahan pada 10 April 2025
- Tanggal distribusi secara elektronik pada 11 April 2025
- Tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 14 April 2025
Fore Kopi IPO, Incar Modal Rp 379,76 Miliar
Sebelumnya, PT Fore Kopi Indonesia Tbk berencana mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Pada aksi tersebut, perseroan akan menawarkan sebanyak-banyaknya 1,88 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp 70 per saham.
Jumlah saham yang ditawarkan itu mewakili 21,08 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Harga penawaran dipatok pada rentang Rp 160- Rp 202 per saham. Dengan demikian, perseroan akan mengantongi sebanyak-banyaknya Rp 379,76 miliar dari IPO.
Rencananya, sekitar 76 persen dana hasil IPO akan dialokasikan untuk membuka sekitar 140 outlet baru yang saat ini belum memperoleh izin. Komposisinya, 10% untuk outlet Flagship, 80% untuk outlet Medium dan 10% untuk outlet Satellite.
Termasuk tapi tidak terbatas pada biaya renovasi, biaya pengadaan peralatan dan perlengkapan outlet di wilayah Jabodetabek serta wilayah lain di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Bali. Penggunaan dana tersebut direncanakan untuk dilakukan secara bertahap dari 2025-2026.
Sekitar 18 persen dana IPO akan digunakan untuk melakukan setoran modal kepada PT Cipta Favorit Indonesia (CFI) dan selanjutnya akan digunakan untuk membuka sekitar sebanyak 30 outlet baru yang saat ini belum memperoleh izin. Komposisinya, 10% untuk outlet Flagship, 65% untuk outlet Medium dan 25% untuk outlet Satellite.
Termasuk tapi tidak terbatas pada biaya renovasi, biaya pengadaan peralatan dan perlengkapan outlet di wilayah Jabodetabek serta wilayah lain di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Bali. Penggunaan dana tersebut direncanakan untuk dilakukan secara bertahap dari 2025-2027.
Sisanya akan digunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja. Termasuk tapi tidak terbatas pada pembelian bahan baku seperti biji kopi, gula atau sirup, susu, dan bubuk minuman serta bahan kemasan, biaya sewa untuk outlet dan biaya utilitas, seperti biaya air, listrik, telepon dan internet.
Â
Advertisement
Kebijakan Dividen
Setelah IPO, manajemen Perseroan berkomitmen untuk membagikan dividen kepada seluruh Pemegang Saham Perseroan paling sedikit 40 persen dari laba bersih setelah pajak.
Dividen yang akan dibagikan Perseroan akan dibayarkan dalam bentuk tunai dan dalam mata uang Rupiah. Pemegang Saham yang tercatat pada suatu tanggal tertentu akan berhak menerima jumlah penuh dari dividen yang telah disetujui, dengan tunduk pada kewajiban pemotongan pajak yang berlaku.
Dalam rangka IPO, perseroan menggunakan laporan keuangan periode sembilan bulan yang berakhir pada September 2024. Pada periode tersebut, jumlah penjualan neto Perseroan melonjak 135,35% menjadi Rp 727,37 miliar, dibandingkan Rp 309,06 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh pembukaan 68 outlet baru serta pertumbuhan penjualan di outlet yang sudah ada sebesar 42,06%.
Sejalan dengan peningkatan penjualan, beban pokok penjualan naik 147,17% menjadi Rp 280,82 miliar akibat kenaikan biaya persediaan. Meskipun beban operasional juga meningkat 100,88% menjadi Rp 398,43 miliar, laba bruto Perseroan tetap tumbuh 128,48% menjadi Rp 446,55 miliar.
Perseroan berhasil mencatat laba operasional sebesar Rp 48,13 miliar, berbalik dari rugi operasional Rp 2,89 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak juga meningkat menjadi Rp 36,65 miliar, dari sebelumnya rugi Rp 16,96 miliar.
Â
Kinerja Laba
Dengan kinerja positif ini, Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 42,35 miliar, berbalik dari rugi Rp 16,48 miliar pada periode sembilan bulan tahun sebelumnya. Laba komprehensif tahun berjalan mencapai Rp 41,4 miliar, menunjukkan pemulihan yang kuat dibandingkan rugi Rp 16,6 miliar pada periode yang sama tahun 2023.
Total aset Perseroan per 30 September 2024 mencapai Rp 604,78 miliar, naik 78,17% dari Rp 339,44 miliar pada 31 Desember 2023. Peningkatan ini didorong oleh kenaikan aset tidak lancar berupa aset hak-guna yang tumbuh 107,37% menjadi Rp 247,49 miliar, serta kenaikan kas dan bank sebesar 132,08% menjadi Rp 62,45 miliar, seiring ekspansi outlet dengan kinerja positif.
Liabilitas Perseroan juga meningkat 45,62% menjadi Rp 381,47 miliar. Kenaikan ini terutama berasal dari liabilitas jangka panjang berupa liabilitas sewa yang melonjak 231,69% menjadi Rp 103,38 miliar, serta liabilitas jangka pendek yang naik 59,99% menjadi Rp 78,13 miliar, sejalan dengan strategi ekspansi outlet tahun 2024. Sementara itu, ekuitas Perseroan naik signifikan 188,21% menjadi Rp 223,31 miliar. Terutama didorong oleh peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 95,61 miliar
Â
Advertisement
