Zona Merah Bertambah, Kepala Daerah Diminta Optimalkan Posko Pengawasan Covid-19

Wiku menyebutkan bahwa zona merah meningkat dari 6 kabupaten/kota menjadi 19 kabupaten/kota.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Apr 2021, 20:44 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2021, 20:44 WIB
Gambar ilustrasi diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Food and Drug Administration AS menunjukkan Virus Corona COVID-19. (US Food and Drug Administration/AFP)
Gambar ilustrasi diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Food and Drug Administration AS menunjukkan Virus Corona COVID-19. (US Food and Drug Administration/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan perubahan peta zonasi risiko Covid-19 dalam satu minggu terakhir. Data kasus Covid-19 di 34 provinsi ini dihimpun Satgas Covid-19 terhitung tanggal 18-27 April 2021.

Berdasarkan data tersebut, terlihat adanya peningkatan jumlah zona merah. Bukan hanya zona merah yang bertambah, namun zona oranye juga bertambah. Seperti yang diketahui, zona merah menandakan bahwa daerah tersebut tinggi risiko penularan virus Coronanya. Sedangkan zona oranye menandakan risiko penularannya sedang.

"Sangat disayangkan di minggu ini lagi-lagi terjadi penambahan jumlah zona merah dan zona oranye, yang mana seharusnya selalu kita upayakan agar dapat turun," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual yang disiarkan langsung di Youtube BNPB Indonesia, Selasa (27/4/2021).

Lebih rinci, Wiku menyebutkan bahwa zona merah meningkat dari 6 kabupaten/kota menjadi 19 kabupaten/kota. ke-14 provinsi yang berubah statusnya jadi zona merah yakni Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bali, dan Kalimantan Selatan.

Sedangkan jumlah zona oranye juga bertambah, dari 322 menjadi 340 kabupaten/kota. ke-53 kabupaten/kota yang berpindah dari zona kuning iti didominasi dari wilayah Sumatera Utara, yakni sebanyak 12 kabupaten/kota.

"Kemudian, 8 kabupaten/kota di Aceh dan 6 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara berubah zonasi dari kuning ke oranye," lanjutnya.

Sementara itu, jumlah zona kuning mengalami penurunan. Dari 177 menjadi 146 kabupaten/ kota. Sedangkan jumlah zona hijau minggu terakhir sama dengan minggu sebelumnya, yakni tetap 8 wilayah kabupaten/ kota.

"Ada 8 kabupaten/ kota yang tidak ada penambahan kasus baru sekali selama 2 minggu ini, sedangkan kabupaten/ kota yang tidak terdampak hanya 1," ungkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Optimalkan Posko

Dengan bertambahnya zona merah dan oranye, Wiku meminta setiap kepala daerah untuk meningkatkan penanganan Covid-19 dengan mengoptimalisasi posko-posko penanganan dan pengawasan Covid-19 di setiap daerah. Menurutnya, menjelang lebaran ini, posko-posko di tingkat RT dan Kelurahan memiliki peran sangat penting dalam menekan penyebaran kasus yang disebabkan oleh mudik/ liburan. "

Wiku kemudian kembali mengingatkan masyarakat untuk merayakan momen lebaran di rumah masing-masing. Dia mengimbau masyarakat agar tidak mengunjungi rumah sanak saudara atau orang tua untuk menghindari kerumunan keluarga besar ataupun penularan yang tidak disadari saat dalam perjalanan.

"Kita tetap dapat saling bersilaturahmi, meminta maaf dan bercengkrama secara virtual. tanpa interaksi fisik, tidak akan berkurang esensinya (lebarannya)," kata Wiku.

"Mari rayakan sucinya bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri secara aman, serta bertekad untuk segera bertemu langsung pada Ramadan tahun depan. Caranya dengan mempercepat pengendalian Covid-19 dari sekarang," pesannya.

 

Reporter: Rifa Yusya Adilah

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya