Mengajar Wawasan Kebangsaan, Direktur KPK Giri Suprapdiono Malah Tak Lolos TWK

Belasan tahun bekerja di KPK ternyata tak memberikan Giri jaminan untuk lulus dalam tes asemen alih status ASN.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 01 Jun 2021, 09:40 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2021, 06:46 WIB
20150825-Capim-KPK-Jakarta-Giari-Suprapdion
Giri Suprapdiono (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sudah 16 tahun Giri Suprapdiono mengabdi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Berbagai jabatan penting di lembaga antirasuah pernah diembannya mulai dari Direktur Gratifikasi, Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat, hingga Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK.

Namun, pengabdian Giri sejak 2005 untuk memberantas korupsi di Indonesia kini harus terhenti. Dia adalah salah satu pegawai KPK yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang merupakan salah satu proses pengalihan status menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Giri merupakan lulusan Teknik Perencanaan Kota Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1999. Pria kelahiran Ponorogo, 9 Juli 1974 itu kemudian menamatkan pendidikan Master Studi Pembangunan di Institute to Social Studies-Erasmus University Den Hag, Belanda pada 2001.

Belasan tahun bekerja di KPK ternyata tak memberikan Giri jaminan untuk lulus dalam tes asemen alih status ASN. Padahal, penerima penghargaan Makarti Bhakti Nagari Awards 2020 itu merupakan pengajar wawasan kebangsaan.

Tak main-main, sejumlah lembaga dimana tempatnya mengajar wawasan kebangsaan antara lain, Lembaga Pertananan Nasional, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat, Sespim Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri hingga Kementerian Pertahanan. Hal itu dilakukannya ditengah-tengah kesibukannya menjadi pegawai KPK.

Pada Desember 2020, Giri mendapat penghargaan dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) sebagai peserta diklat tim terbaik bersama direktur seluruh lembaga. Dia pun meyakini dirinya dan 74 rekannya sudah tidak diinginkan lagi berada di KPK.

"Jadi saya berkeyakinan hasil tes itu tidak signifikan dan kami-kami ini memang tidak diinginkan melanjutkan pemberantasan korupsi di negeri ini," kata Giri saat berbincang dalam acara Polemik Trijaya, Sabtu 8 Mei 2021.

Giri Suprapdiono sebetulnya pernah ikut dalam seleksi calon pimpinan KPK periode 2019-2023 bersama Ketua KPK saat ini Firli Bahuri. Sayangnya, panitia seleksi capim KPK saat itu menyatakan Giri tak lolos dalam tahap profile assessment atau penelusuran rekam jejak.

Kini, perjuangan Giri di KPK harus terhenti. Dia telah dinonjobkan oleh Ketua KPK Firli Bahuri karena tak lolos TWK. Entah apa alasan yang membuat pengajar wawasan kebangsaan ini tak lolos dalam TWK dan membuatnya tak bisa lagi bekerja di KPK.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tulis Puisi

Pimpinan KPK sendiri akan melantik 1.271 pegawai yang lulus TWK menjadi ASN, Selasa (1/6/2021). Giri pun menuliskan sebuah puisi terkait nasibnya dan 74 pegawai KPK lain yang juga tak lolos TWK.

Hal itu disampaikannya melalui akun twitternya @girisuprapdiono, Senin 31 Mei 2021. Dalam cuitannya, Giri turut mengunggah sebuah foto lokasi pelantikan 1.271 pegawai KPK menjadi ASN.

"Besok...1 Juni 2021

Kami tak berdiri di karpet itu lagi

Di gedung merah putih gedung yang dibangun penuh perjuangan keringat dan airmata

Dari kumpulan receh koin, dari si miskin pun ada

Merah itu akan pudar, putih itu pun kusam

Garudaku berlinang

75 anak bangsa adalah asa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya