Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma menargetkan dana bantuan sosial (bansos) yang dikumpulkan untuk pemulihan Nusa Tenggara Timur (NTT) pascamusibah akibat Siklon Seroja dapat disalurkan pada Juni ini.
"Karena uangnya sudah ada kan, kita tidak boleh menunggu, kasian mereka," ujar Risma dalam keterangan tulis, Jakarta, Selasa (2/6/2021).
Risma merinci, sementara ini, bantuan terus mengalir dari sejumlah pihak. Antara lain PT Sidomuncul senilai Rp 500 juta; PT Telkom, Rp 550 juta; Media SCTV sebesar Rp 1 Miliar dan platform Kitabisa.com sebesar Rp 4 Miliar.
Advertisement
"Termasuk bantuan yang dihimpun oleh Kompas Gramedia. Tapi Kompas masih dihitung, karena mereka tidak hanya dalam bentuk uang tapi juga buku," tutur Risma.
Dia melanjutkan, sejumlah dana yang terkumpul tersebut rencananya diarahkan ke Kecamatan Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, daerah perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste yang menjadi lokasi terdampak dengan total 20 rumah penduduk rusak.
Hal ini juga dikomunikasikan langsung dengan pemerintah setempat, khususnya Bupati Timor Tengah Utara, Juandi David untuk membangun rumah warga yang rusak karena diterjang banjir bandang akibat Siklon Tropis Seroja.
"Kondisinya enggak layak. Nanti kita untuk (bantuan) teman-teman ini kita arahkan semua ke Kecamatan Wini," ujar Risma.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1 Rumah Butuh Rp 64 Juta
Risma menyebutkan, dari hasil kalkulasi oleh tim, kebutuhan dana untuk satu unit rumah membutuhkan dana sekitar Rp 64 juta.
Selain itu, Kementerian Sosial akan membangun kembali pemukiman penduduk ini agar bisa sejajar dengan jalan sehingga ketika terjadi hujan tidak tenggelam.
"Kalau kita hitung per unit rumah tahan gempa Rp 64 juta," ujar Risma.
Risma juga memastikan bantuan itu juga akan diberikan dalam bentuk sarana untuk beternak hingga bertani. Pasalnya, masyarakat saat ini sudah kehilangan mata pencaharian.
"Kami akan memberikan bantuan ayam ternak kambing. Kemudian kami akan juga memberikan bantuan untuk menanam sayuran, alat pertanian juga buah-buahan sehingga mereka dapat akses untuk ekonominya pula," tutur Risma.
Sebelumnya, Badai Siklon Tropis Seroja mengakibatkan meluapnya air kali atau sungai di beberapa lokasi yang tersebar pada 24 Kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Utara sehingga menyebabkan bencana angin, banjir, tanah longsor, gelombang pasang dan abrasi pada awal April lalu.
Bencana banjir yang melanda dan menggenangi pemukiman penduduk, seperti sekolah, tempat ibadah, sarana kesehatan dan lahan pertanian masyarakat, akibat dari tingginya intensitas curah hujan dengan ketinggian air kurang lebih 100 cm berlangsung lama di seluruh wilayah Kabupaten TTU.Â
Advertisement