Kemenkes Sebut Anak di Bawah 10 Tahun Sudah Ada yang Kena Covid-19 Varian Delta

Kemenkes menjelaskan, Covid-19 varian Delta bisa menyerang semua kelompok umur.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jun 2021, 18:26 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2021, 18:25 WIB
Vaksinasi Massal Covid-19 Bagi Masyarakat Umum
Petugas kesehatan memeriksa kesehatan warga Kelurahan Gedong untuk penyuntikkan vaksin COVID-19 di Jakarta, Rabu (23/6/2021). Vaksin bisa mengurangi tingkat keparahan infeksi dan kematian akibat virus, termasuk yang disebabkan varian Delta. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Reni Rondonuwu mengatakan pihaknya telah melakukan penelusuran kasus Covid-19 varian Delta atau B16172. Hasil penelusuran menunjukkan, anak di bawah 10 tahun sudah ada yang terinfeksi varian asal India itu.

"Di beberapa rumah sakit kami melihat umur-umur di bawah 18 tahun, 10 tahun sudah ada yang kena (varian Delta)," kata Maxi dalam diskusi virtual, Rabu (23/6/2021).

Dia menjelaskan, Covid-19 varian Delta bisa menyerang semua kelompok umur. Tingkat penularan varian ini juga lebih cepat jika dibandingkan dengan awal-awal virus ini muncul.

"Meski cepat penularannya, case fatality atau angka kematiannya belum terbukti sangat ganas," sambungnya.

Kendati belum terbukti meningkatkan risiko kematian, Maxi khawatir case fatality Covid-19 di Indonesia tinggi jika kasus terus bertambah. Bila kasus tak bisa ditekan, rumah sakit rujukan Covid-19 akan penuh.

"Seperti India oksigen habis, itu berarti angka kematiannya bisa banyak. Jadi begitu banyak orang kena, akan banyak orang meninggal kalau fasilitas kesehatan kita tidak cukup lagi," kata Maxi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Sebaran Varian Delta di Indonesia

FOTO: Mural Imbauan Protokol Kesehatan COVID-19 Hiasi Cakung Barat
Pengendara motor melintasi mural bertema imbauan protokol kesehatan COVID-19 di kawasan Cakung Barat, Jakarta, Minggu (18/10/2020). Mural karya warga setempat tersebut bertujuan mengingatkan masyarakat akan pentingnya memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan merilis hasil pemeriksaan dan analisis terhadap sekuens genom virus SARS-CoV-2 di Indonesia. Hasil analisis menunjukkan, ada 211 kasus varian baru Covid-19 di Indonesia. 160 Kasus di antaranya merupakan varian Delta.

160 Kasus varian Delta ini tersebar di sembilan provinsi. Yakni, Kalimantan Timur 3 kasus, Gorontalo 1 kasus, Kalimantan Tengah 3 kasus, Sumatera Selatan 3 kasus, Jawa Tengah 80 kasus, DKI Jakarta 57 kasus, Banten 2 kasus, Jawa Barat 1 kasus dan Jawa Timur 10 kasus.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya