Jokowi Beri Angin Segar Industri Periklanan Digital Melalui Tadex

Jokowi menilai, perlunya membangun perikanan digital yang inovatif dan transparan dengan tetap mengedepankan kualitas penyampaian pesan ke publik.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 29 Jun 2021, 16:04 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2021, 16:04 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan pers tentang pengembangan dan pembuatan vaksin COVID-19 harus ikuti prosedur dan kaidah ilmiah di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/3/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyambut baik kolaborasi antara Dewan Pers, Tasfos, dan media yang terus melakukan kerja sama lanjutan dengan Telkom Group.

Diketahui, dalam terobosan terbarunya, sebuah inovasi diciptakan bagi industri teknologi bagian media, khususnya dalah hal periklanan.

"Telah lahir menghadirkan Tadex atau tanah air digital exchange. Karya anak bangsa ini harus kita dukung dan memanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendorong ekosistem digital yang inklusif," ujar Jokowi dalam pidato peresmian acara yang disiarkan daring, Selasa (29/6/2021).

Jokowi menilai, perlunya membangun periklanan digital yang inovatif dan transparan dengan tetap mengedepankan kualitas penyampaian pesan ke publik.

Dia meyakini, Tadex akan memberikan angin segar, karena menawarkan model bisnis periklanan digital berkelanjutan.

"Ini membuka banyak peluang baru yang bermanfaat bagi advertises, publisher marketer dan pemangku kepentingan lainnya," yakin Jokowi.

Jokowi menambahkan, demi merebut peluang di era disrupsi, masyarakat dituntut mampu menciptakan solusi inovatif dengan mengembangkan semangat digitalpreneur untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi digital di tanah air.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Perkembangan Saat Ini

FOTO: Presiden Jokowi Tinjau Vaksinasi COVID-19 di Stasiun Bogor
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil serta Wali Kota Bogor Bima Arya saat meninjau vaksinasi COVID-19 di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/6/2021). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menurut catatan Jokowi, saat ini kontribusi ekonomi digital terhadap PDB masih relatif kecil baru 4 persen dari PDB Indonesia.

Artinya, kata dia, Indonesia harus berlari lebih cepat lagi, sehingga di 2025 Indonesia bisa menguasai sekitar 40 persen dari total potensi ekonomi digital Asia. Kemudian pada 2030, ekonomi digital Indonesia bisa berkontribusi 18% dari PDB Indonesia.

"Hadirnya Tadex menjadi momentum penting untuk melahirkan lompatan-lompatan baru menciptakan ekosistem digital yang lebih baik, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara," Jokowi menandasi.


Jokowi Usulkan DPR Revisi UU ITE, Hapus Pasal Karet?

Infografis Jokowi Usulkan DPR Revisi UU ITE, Hapus Pasal Karet? (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Jokowi Usulkan DPR Revisi UU ITE, Hapus Pasal Karet? (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya