4 Pernyataan Terkini Menko Luhut soal Kasus Covid-19 Indonesia

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia sangat terkendali.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 12 Jul 2021, 18:56 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2021, 18:56 WIB
Bertemu Sekjen Kementerian KP, Menko Luhut: Program yang Baik Jangan Berhenti
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan perkembangan terkini terkait kasus Covid-19 di Indonesia.

Salah satunya menurut Luhut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan kepada seluruh menteri agar tidak boleh ada rakyat yang kelaparan di tengah pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah dibantu aparat TNI dan Polri akan membagikan bantuan beras kepada masyarakat, yang direncanakan pada Rabu pekan ini, 14 Juli 2021.

"Bantuan beras akan diberikan pemerintah. Perintah Presiden, TNI nanti, Polri, akan bagi-bagikan, karena perintah Presiden tidak boleh rakyat sampai kelaparan atau tidak makan," Menko Luhut dikutip dari Antara, Senin (12/7/2021).

Dia kemudian mengklaim penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia sangat terkendali.

"Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadaannya, justru sangat-sangat terkendali," ucap Menko Luhut.

Berikut 4 pernyataan terkini Menko Luhut terkait penanganan Covid-19 di Indonesia dihimpun Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Klaim Penanganan Covid-19 Terkendali

Luhut Binsar Panjaitan
Mantan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). Luhut hadir memenuhi panggilan Presiden Jokowi untuk membahas satu pos menteri Kabinet Kerja periode kedua. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa dan Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, mengklaim penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia sangat terkendali. Hal ini disampaikannya usai melakukan rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo.

"Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadaannya, justru sangat-sangat terkendali," kata Luhut dalam konferensi pers, Senin (12/7/2021).

Luhut meminta pihak yang kerap menyatakan penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air tidak terkendali untuk menghadap dirinya.

"Jadi yang bicara tidak terkendali itu bisa datang ke saya. Nanti saya tunjukin ke mukanya bahwa kita terkendali," papar dia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ini mengakui penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia memiliki banyak persoalan. Namun, persoalan tersebut sedang diperbaiki dengan tertib.

"Presiden berikan direktif yang sangat jelas, dan presiden saya katakan, incharge di semua ini. Dan kami sebagai pelaksananya tidak ada masalah. Semua kami putuskan secara terintegrasi," terang Luhut.

 


Sebut Jokowi Perintahkan Rakyat Tak Boleh Kelaparan

Menteri hingga Tokoh Parpol Koalisi Hadiri Kongres PDIP
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan tiba menghadiri Kongres V PDIP di Grand Inna Beach, Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019). Kongres V PDIP berlangsung selama tiga hari sejak tanggal 8 - 10 Agustus mendatang. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menurut Luhut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan kepada seluruh menteri agar tidak boleh ada rakyat yang kelaparan di tengah pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, kata Luhut, pemerintah dibantu aparat TNI dan Polri akan membagikan bantuan beras kepada masyarakat, yang direncanakan pada Rabu pekan ini, 14 Juli 2021.

"Bantuan beras akan diberikan pemerintah. Perintah Presiden, TNI nanti, Polri, akan bagi-bagikan, karena perintah Presiden tidak boleh rakyat sampai kelaparan atau tidak makan," papar dia.

Luhut mengatakan, aparat TNI-Polri akan membagikan beras di semua lokasi masyarakat yang layak menjadi penerima bantuan beras.

"Jadi semua titik-titik yang memungkinkan ada kekurangan pangan, beras, akan dibagikan oleh TNI, dan akan mulai berlaku mungkin Rabu ini. Itu (paket beras) ada yang 5 kilogram, dan juga yg 10 kilogram," ucap dia.

 


Indonesia Impor 40 Ribu Ton Oksigen Liquid, 50 Ribu Konsetrator

Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan Program Digitalisasi Pariwisata Berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). (Dok Kemenko Marves)
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan Program Digitalisasi Pariwisata Berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). (Dok Kemenko Marves)

Luhut menyampaikan, pemerintah mengimpor 40.000 ton oksigen liquid untuk mengatasi krisis kesehatan di Indonesia akibat pandemi Covid-19.

"Kita proses impor 40.000 ton oksigen liquid untuk kita gunakan ke depan. Kita jaga-jaga. Walau kita sebenarnya tidak butuh sebanyak itu," kata dia.

Luhut menyebut, pemerintah belajar dari tren peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara di dunia sehingga mengimpor banyak oksigen. Seperti, tren kenaikan kasus Covid-19 di Amerika Serikat dan dan Inggris.

"Kita lebih baik berjaga-jaga sehingga kita tidak kaget," ucap dia.

Selain 40.000 ton oksigen liquid, pemerintah juga mengimpor 50.000 oksigen konsetrator. Jumlah ini akan menambah stok oksigen konsetrator yang sudah ada di Tanah Air sebanyak 10.000.

Menurut Luhut, oksigen konsetrator ini akan dibagikan kepada pasien Covid-19 dengan gejala ringan yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Itu akan kita pinjamkan ke rumah-rumah dan kalau sudah selesai dipakai bisa diambil. Itu bisa 5 liter jadi bisa dipakai selama 5 hari. Dan saya kira ini juga kalau insya Allah selesai kasus Covid masih bisa dibagikan ke rumah sakit kita," terang Luhut.

 


Sebut Mobilitas Warga Turun 10-15 Persen

Menperin Airlangga dan Menko Luhut Hadiri Rakorbidnas III Kemaritiman PDIP
Menko Kemaritiman ‎Luhut Binsar Pandjaitan memberi pemaparan dalam Rakorbidnas III Kemaritiman PDIP, Jakarta, Minggu (8/4). Program ini fokus pada pengembangan Industri Maritim Terintegrasi Gotong Royong (IMT GR). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menurut Luhut, mobilitas masyarakat menurun 10 sampai 15 persen dalam seminggu terakhir pelaksanaan PPKM darurat. Angka ini masih dibawah target pemerintah yang ingin mobilitas berkurang 20 persen.

"Hasil yang kami dapat selama 3-10 Juli, seluruh provinsi Jawa Bali sudah menunjukkan penurunan mobilitas dan aktivitas masy pada level 10-15 persen. Dari target kita sebenarnya 20 persen atau lebih," papar dia.

Penurunan mobilitas ini diketahui dari hasil pemantauan implementasi PPKM darurat. Pemantauan dilakukan melalui indikator mobilitas dan kegiatan aktivitas malam masyarakat menggunakan Google Traffic dan FB Mobility serta Indeks Cahaya Malam (NASA).

Luhut berharap penurunan mobilitas masyarakat dapat membuat laju penyebaran Covid-19 akan ikut turun minimal di bawah 30.000 kasus perhari. Sebab, penambahan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir mencapai 33.000 hingga 38.000.

"Tapi tingkat kesembuhan kita lihat meningkat banyak," katanya.

Dia meyakini apabila implementasi PPKM Darurat berjalan baik dan masyarakat disiplin untuk mengurangi mobilitas, maka kasus Covid-19 akan merata atau melandai pada pekan depan. Luhut pun meminta masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan.

"Kadi kami berharap minggu depan sudah mulai, mungkin kalau semua berjalan kita disiplin, akan mulai flattening. Atau mulai akan merata dan kita harap nanti cenderung akan terkendali," tegas Luhut.


6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat

Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya