Jokowi: PPKM Darurat Saja Masyarakat Menjerit, Bagaimana Terapkan Lockdown

Jokowi mengatakan, adanya penerapan lockdown pun menurut dia tidak langsung menjamin lonjakan kasus cepat selesai.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 30 Jul 2021, 12:20 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2021, 11:19 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan pers tentang pengembangan dan pembuatan vaksin COVID-19 harus ikuti prosedur dan kaidah ilmiah di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/3/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi mengungkapkan pemerintah tidak bisa menerapkan lockdown seperti negara lain untuk megatasi lonjakan kasus akibat varian virus delta.

Dia menyebut, penerapan PPKM darurat yang hanya semi-lockdown saja sudah menimbulkan banyak protes. Menurut Jokowi, ia tak terbayang bagaimana bila lockdown diterapkan.

"Lockdown artinya tutup total. Kemarin PPKM Darurat kan semi-lockdown. Itu masih semi saja saya masuk kampung, saya masuk ke daerah semuanya menjerit untuk dibuka. Saya kira bapak ibu juga sama, mengalami hal yang sama. Kalau lockdown bisa kita bayangkan,” kata Jokowi dalam acara Pemberian Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) Tahun 2021, Jumat (30/7/2021).

Oleh karena itu, Jokowi memutuskan menerapkan PPKM darurat. Sebab, ia mengatakan, Indonesia harus mengatasi masalah kesehatan, tapi tetap menjalankan sisi ekonomi meski secara perlahan.

“Virus corona ini akan selesai kapan? WHO pun belum bisa memprediksi juga. Sekali lagi kita ini selalu yang kita jalankan adalah sisi kesehatannya bisa kita tangani, tapi sisi ekonominya pelan-pelan harus dijalankan. Enggak bisa kita tutup lockdown seperti negara lain,” ucap dia.

Apalagi, adanya penerapan lockdown pun, menurut dia, tidak langsung menjamin lonjakan kasus cepat selesai.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Minta Pengusaha Mikro tetap Semangat

Jokowi kembali menyebut bahwa penerapan PPKM darurat memang harus dilakukan, meskipun itu keputusan yang berat. Namun, ia meminta pengusaha mikro tetap semangat bekerja meskipun omzet yang menurun mencapai 75 persen.

"Bapak ibu semuanya harus bekerja keras semuanya dalam kondisi seperti ini bertahan dengan sekuat tenaga. Kita masih berproses menuju vaksinasi 70 persen yang kita harapkan nanti Insyaallah akhir tahun ini bisa kita selesaikan. Kalau sudah 75 persen, paling tidak daya tular virus ini agak terhambat. Kalau sudah tercapai kekebalan komunal atau herd immunity sambil berjalan akhir tahun ini,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya