Jurus Anies Baswedan untuk Mencegah Jakarta Tenggelam

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi tenggelamnya Jakarta seperti halnya prediksi NASA.

oleh Ika Defianti diperbarui 11 Agu 2021, 10:02 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2021, 10:01 WIB
Jalan MH Thamrin Tak Luput dari Banjir
Kendaraan menerobos genangan air di kawasan MH Thamrin, Jakarta, Senin (11/12). Hujan lebat yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya mengakibatkan air setinggi 15 cm menutupi sebagian badan jalan di kawasan tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi tenggelamnya Jakarta seperti halnya prediksi NASA. Langkah-langkah ini diambil berdasarkan sejumlah kajian ilmiah.

Salah satunya dengan bekerja sama dengan Kementerian ESDM dan JICA.

"Jadi gunakan bukti ilmiah dan prioritasnya sustainability and social justice. Salah satu yang kita lakukan bekerjasama dengan Kementerian ESDM dan JICA yaitu membangun sistem informasi Monas," kata Anies dalam diskusi virtual, Selasa 10 Agustus 2021.

Menurut dia, Sistem Informasi Monitoring Air Tanah dan Subsiden (Monas) akan memberikan data terbaru untuk memantau cekungan air yang ada di Jakarta. Sebab, saat ini terdapat dua penyebab Jakarta tenggelam, yaitu naiknya permukaan air laut dan menurunnya permukaan tanah.

Oleh karena itu, dia menilai penghentian reklamasi merupakan langkah tepat.

"Jadi ini adalah fakta yang membuat kita makin merasa yakin bahwa menghentikan, tidak meneruskan kegiatan reklamasi adalah langkah yang tepat untuk mengurangi dampak land subsidence," ucap Anies.

Anies menyatakan, penelitian yang dilakukan ilmuwan penginderaan jauh di East China Normal University, Dhirtiraj Sangupta menunjukkan, penurunan muka tanah di pulau artificial atau reklamasi berlangsung lebih cepat.

Pada kajian itu, penurunan muka tanah di pulau reklamasi angkanya lebih dari 80 milimeter per tahun. Sedangkan di Jakarta Utara sempat diproyeksikan mengalami percepatan penurunan muka tanah sebanyak 22 milimeter pada 2007.

"Ternyata berhasil dikurangi 2 milimeter per tahun lewat stasiun pengurukan landscape sweden," ujar dia.

 

Langkah Lain

Anies juga menyatakan pembangunan tanggul laut bukanlah satu-satunya solusi untuk melindungi agar Jakarta tak tenggelam.

Langkah lainnya yaitu dengan mengurangi penyedotan air tanah. Untuk itu, Anies melakukan penyaluran air melalui pipanisasi dari PAM Jaya.

"Karena itu di Jakarta kita mengurangi pemakaian air tanah dengan bangun kios air untuk membangun akses kepada warga agar bisa dapat air bersih," papar Anies.

Selanjutnya, pemprov terus melakukan inspeksi pada gedung-gedung perkantoran di Jakarta yang menyedot air tanah.

"Kami secara serius mengikhtiarkan penegakan hukum. Dan kita menambah jumlah air tanah dengan menambahkan sumur resapan, gunanya selain menampung air hujan juga memastikan bahwa kita ubah tempat ini menjadi penampungan air yang dapat meresap ke dalam tanah," jelas Anies. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya