Abu Vulkanik Gunung Merapi Selimuti 19 Desa di Magelang

Gunung Merapi erupsi dan meluncurkan awan panas guguran pukul 20.27 WIB, Selasa 10 Agustus 2021. Jarak luncur awan panas itu mencapai 2.500 meter ke arah barat daya.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 11 Agu 2021, 10:53 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2021, 10:53 WIB
Gunung Merapi erupsi pukul 20.27 WIB, Selasa 10 Agustus 2021
Gunung Merapi erupsi pukul 20.27 WIB, Selasa 10 Agustus 2021. (BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Gunung Merapi erupsi dan meluncurkan awan panas guguran pukul 20.27 WIB, Selasa 10 Agustus 2021. Jarak luncur awan panas itu mencapai 2.500 meter ke arah barat daya. 

Hasil olah data sementara Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut, awan panas guguran tersebut terekam di seismogram dengan aplitudo 55 milimeter dengan durasi 157 detik.

Peristiwa ini menunjukkan aktivitas Gunung Merapi masih sangat tinggi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang melaporkan, awan panas guguran kali ini memicu terjadinya hujan abu tipis.

Hujan abu tersebut terjadi di 19 desa dan 7 kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. 19 desa itu adalah Desa Paten dan Desa Sengi di Kecamatan Dukun; Desa Ketep dan Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan; Desa Pakis, Desa Gejagan, Desa Rejosari, Desa Banyusidi, Desa Ketundan, Desa Petung dan Desa Daleman Kidul di Kecamatan Pakis; Desa Pucungsari, Desa Pesidi dan Desa Lebak di Kecamatan Grabag; Desa Kaliurang di Kecamatan Srumbung; Desa Kebonagung di Kecamatan Tegalrejo; Desa Karangkajen, Desa Donorejo dan Desa Krincing di Kecamatan Secang.

Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono, dalam rilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana, menuturkan terjadinya hujan abu vulkanik juga dipengaruhi oleh faktor angin. Ini pula yang menyebabkan hujan abu Gunung Merapi meluas. Awalnya, dilaporkan hanya ada tujuh desa berdampak.

"Luncuran awan berdampak pada hujan abu karena terbawa angin dan menyebar di berbagai desa," jelas Edi.

 

Aman

Edi juga melaporkan, kondisi 19 desa itu secara umum masih dalam keadaan aman dan terkendali. Pihaknya juga terus bersiaga selama 24 jam dan melakukan koordinasi bersama BPPTKG serta lintas unsur terkait untuk memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi.

"Kondisi aman. Aktivitas masyarakat masih terpantau aman dan tidak terganggu. Kita tetap siaga 24 jam," ujar Edi.

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi dampak kesehatan akibat abu vulkanik Gunung Merapi, BPBD Kabupaten Magelang telah membagikan masker kepada warga sejak Minggu 8 Agustus 2021. Masker tersebut diberikan langsung kepada warga yang terdampak di wilayah Kecamatan Sawangan dan Kecamatan Dukun.

“Sebagai langkah antisipasi dampak abu vulkanik, anggota BPBD segera turun ke lapangan untuk memberikan masker kepada warga terdampak abu vulkanik,” kata Edi.

 

Level Siaga

Berdasarkan koordinasi BPBD Kabupaten Magelang dan BPPTKG, status Gunung Merapi masih berada dalam level III atau ‘Siaga’ dan belum ada rekomendasi untuk warga agar mengungsi ke tempat yang lebih aman. Akan tetapi, warga tetap diminta untuk selalu waspada dan selalu memantau informasi aktivitas Gunung Merapi dari pihak-pihak berwenang.

“Hasil koordinasi dengan BPPTKG, status Gunung Merapi masih ‘Siaga’ atau level III. Belum ada rekomendasi untuk mengungsi dan warga diminta selalu waspada,” kata Edi.

“Pastikan agar mencari sumber informasi yang akurat dan jangan mudah percaya dengan kabar yang belum jelas kepastiannya. Tetap tenang dan waspada dengan tetap jalankan prokes dengan baik. Jangan beraktivitas di luar jika tidak mendesak,” pungkas Edi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya