Jawaban Anies Soal Protes Pembangunan Masjid At-Tabayyun di Meruya Jakbar

Anies merespons protes warga soal pembangunan Masjid At-Tabayyun di Meruya, Jakarta Barat karena dianggap dibangung di areal ruang terbuka hijau (RTH).

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 27 Agu 2021, 13:52 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2021, 13:51 WIB
Anies Baswedan Resmikan Pembangunan Masjid Fatimah Muhammad
Anies Baswedan Resmikan Pembangunan Masjid Fatimah Muhammad (instagram Kota Administrasi Jakarta Selatan @kominfotikjs)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjawab protes masyarakkat terkait pembangunan Masjid At-Tabayyun di Taman Villa Mutiara, Meruya, Jakarta Barat. Diketahui, protes terjadi lantaran rumah ibadah itu dibangun di areal yang seharusnya untuk ruang terbuka hijau (RTH).

"Saya sampaikan terima kasih kepada seluruh para penggagas dan semua yang berikhtiar. Semua ketentuan hukum dipenuhi dengan benar, dengan baik, dengan tuntas. Karena dengan cara seperti itulah maka perlindungan terkuat dari setiap keputusan yang dibuat oleh pemerintah adalah ketertiban terhadap prosedur ketentuan," kata Anies saat peletakan batu pertama Masjid At-Tabayyun, Jumat (27/8/2021).

Anies meyakini, pembangunan masjid dilakukan dengan tertib pada prosedur ketentuan. Karena itu, dia menyatakan keberadaan masjid tersebut tidak bermasalah. Dia mengamini, proses izin hingga peletakan batu pertama berjalan lama hingga tiga tahun.

Namun dia percaya, ke depan waktu tiga tahun sangatlah singkat untuk para pencari pahala setelah masjid dapat difungsikan.

"Mungkin panjang bagi yang menjalani dari mulai 2018 sampai akhirnya 2021. Tapi nanti dalam sejarah perjalanan masjid ini tiga tahun itu menjadi waktu yang sangat singkat. Kenapa? karena Insyaallah tempat ini akan jadi sumur pahala jariyah yang aliran pahalanya tidak pernah berhenti," tutur Anies.

Masjid Berkonsep Green Building

FOTO: Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Salat Idul Adha di Masjid Balai Kota
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria melaksanakan salat Idul Adha di Masjid Fatahillah Balai Kota, Jumat (31/7/2020). Salat yang diikuti para pejabat Pemprov DKI Jakarta tersebut digelar dengan menerapkan protokol kesehatan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Anies mengaku tidak menutup mata, saat warga penghuni kompleks yang tinggal di sekitar masjid melayangkan protes.

Namun mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menjawab, bahwa masjid dibangun dengan konsep green building. Artinya, bangunan tersebut tetap mendukung adanya ruang terbuka yang hijau.

"Saya tadi mendengar tempat ini dirancang oleh arsitek yang maju, kalau boleh izinkan saya usulkan agar ini bisa masuk green building. Tapi green building jangan tanggung, green building ini ada level gold ada level platinum. Insyaallah tempat ini green building level platinum," tutur Anies.

Anies lantas merinci, green building platinum adalah bangunan dengan semua energi digunakan menggunakan surya panel untuk pembangkit listrik. Kemudian untuk air akan diolah 100 persen, recycle total, dimanfaatkan kembali untuk ke tanah.

"Sehingga walaupun di sini ada gedung, tapi di sini tetap menjadi lahan hijau yang ramah lingkungan," kata Anies menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya