Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyoroti enam isu di perkotaan dalam acara U20 Mayor Summit 2021 yang digelar secara virtual, Jumat, 3 September 2021.
Isu pertama yang ditekankan Anies ialah kebutuhan akan perumahan yang menunjang produktivitas penghuninya dengan harga terjangkau di perkotaan.
Baca Juga
"Tren global menunjukkan meningkatnya permintaan untuk memiliki rumah yang tidak hanya mampu menjaga kesehatan penghuninya, tetapi juga cocok untuk menunjang produktivitas. Hal ini karena semakin banyak orang yang memutuskan untuk terus bekerja dari rumah. Jadi perumahan semacam ini pasti harus terjangkau," jelas Anies.
Advertisement
Kedua, terkait masa depan industri properti. Anies menyebut kontribusi sektor properti di kawasan perkotaan di seluruh dunia menurun sebanyak 29% pada tahun 2020. Dan pemandangan kantor-kantor yang kosong, kini tidak jarang terlihat termasuk di Jakarta.
Untuk itu, mantan menteri pendidikan ini menganggap perlu dipikirkan kembali masa depan industri properti di kota-kota di seluruh dunia.
Kemudian yang ketiga adalah tentang akses mobilitas berkelanjutan untuk semua orang. Anies melihat pandemi COVID-19 dan perubahan iklim telah memaksa kota untuk mempertimbangkan kembali hubungan antara mobilitas, ruang kota, dan kesehatan, yang turut mempertimbangkan jaga jarak fisik, sekaligus kebutuhan mobilitas penduduk.
 "Dan sekarang, pertanyaan yang muncul bukanlah tentang bagaimana kota menyediakan infrastruktur untuk menopang mobilitas, melainkan bagaimana kota memastikan akses yang setara terhadap mobilitas yang berkelanjutan. Jadi itu masalah yang perlu kita pikirkan," jelas Anies.
Masalah keempat dalah masa depan dunia kerja. Sebagai salah satu efek samping dari pandemi, pengangguran global naik 1,1 persen. Di sisi lain, muncul permintaan akan keterampilan baru untuk mendukung industri hijau dan ekonomi digital yang menjanjikan.
 "Jadi pertanyaannya adalah, bagaimana kota dapat mengakomodasi transformasi di pasar tenaga kerja untuk masa depan yang lebih hijau?" tambahnya.
Â
Kurang Interaksi Sosial
Kemudian isu kelima adalah terkait kurangnya interaksi sosial selama masa pandemi yang berdampak pada kesehatan mental warga.
Karantina di rumah dalam jangka panjang dan fenomena bekerja dari rumah, dianggap Anies dapat menyebabkan kelelahan dan juga meningkatnya perundungan online.
Poin terakhir adalah meningkatnya jumlah anak yatim saat pandemi. Data menunjukkan, setidaknya ada 4,5 juta kematian akibat COVID-19. Hal ini menurut Anies telah membuat anak-anak kehilangan pengasuh primer dan sekunder mereka.
Untuk itu perlu dipikirkan bagaimana memfasilitasi masa depan anak-anak yang kehilangan anggota keluarga dalam pertempuran COVID-19.
"Jadi dengan adanya enam masalah ini, inilah saatnya untuk bercermin. Inilah waktunya untuk menata ulang. Namun, yang paling penting, inilah saatnya untuk bertindak bersama. Karena masa depan kota ada di tangan semua orang," jelas Anies.
Enam isu menarik yang disampaikan Anies merupakan sejumlah topi strategis yang akan menjadi agenda diskusi pada Mayor Summit U20 tahun depan.
Untuk diketahui, Kota Jakarta akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan U20 tahun 2022 yang akan mengambil tema "Recover Together, Recover Stronger". Gelaran itu bakal diketuai oleh Anies sendiri.
Advertisement