Ma'ruf Amin: Sudah Saatnya NU Mulai Berperan di Tingkat Global

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ma'ruf Amin meminta NU mulai berperan di tingkat internasional dengan prinsip ukhuwah Islamiyah, ukhuwah insaniyah dan ukhuwah wathaniyah.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 26 Sep 2021, 02:16 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2021, 02:16 WIB
Wapres Ma'ruf Amin Tutup Rakornas Indonesia Maju
Wapres Ma'ruf Amin memberikan pidato sekaligus menutup Rakornas Indonesia Maju antara Pemerintah Pusat dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019). Kegiatan tersebut untuk mensinergikan program-program pemerintah pusat dengan daerah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ma'ruf Amin meminta NU mulai berperan di tingkat global dengan membawa prinsip ukhuwah Islamiyah, ukhuwah insaniyah dan ukhuwah wathaniyah.

"Kita sudah saatnya mengambil peran global. Banyak yang mengharapkan peran NU di tingkat global karena NU memiliki prinsip yang disebut ukhuwah insaniyah, disamping ukhuwah Islamiyah dan wathaniyah," kata Ma’ruf Amin saat mengikuti acara Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU di Jakarta, Sabtu (25/9/2021).

Peran NU di tingkat nasional, lanjut Ma'ruf Amin, telah mendapat pengakuan dari banyak pihak, khususnya yang berkontribusi dalam menciptakan kerukunan dan perdamaian.

"Memang peran NU secara nasional, yang dianggap memiliki kontribusi besar di dalam menciptakan kerukunan dan perdamaian, ini menarik banyak pihak," ujar dia seperti dikutip dari Antara.

Oleh karena itu, di tengah masih banyaknya konflik di sejumlah negara, Ma’ruf Amin meminta warga Nahdliyin mulai terlibat dengan menggunakan pendekatan moralitas keagamaan dan kemanusiaan.

"Prinsip-prinsip NU itu yang diperlukan ketika dunia kita masih banyak terjadi konflik dimana-mana dan belum bisa teratasi, baik melalui jalur diplomasi politik apalagi jalur militer," ujarnya.

Munas Alim Ulama

Munas Alim Ulama dan Konbes NU diselenggarakan di Grand Sahid Hotel Jakarta pada Sabtu dan Minggu (26/9/2021), dengan mengundang 250 pengurus dan anggota, untuk membahas persoalan dalam negeri di bidang kesehatan, politik, hukum dan keamanan (polhukam), pendidikan hingga kesejahteraan rakyat.

Forum tertinggi kedua setelah Muktamar NU tersebut akan memberikan rekomendasi kepada Pemerintah terkait berbagai persoalan yang dihadapi Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya