Jokowi: Papua Barat Berpotensi Jadi Produsen Utama Komoditas Pertanian Indonesia Timur

Jokowi mengatakan Provinsi Papua Barat memiliki potensi menjadi daerah produsen utama komoditas pertanian di wilayah Indonesia Timur.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 04 Okt 2021, 10:12 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2021, 10:12 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi Di Papua.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi Di Papua. (Foto: Fotografer Pribadi Presiden, Agus Suparto).

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Provinsi Papua Barat memiliki potensi menjadi daerah produsen utama komoditas pertanian di wilayah Indonesia Timur.

Namun, menurut dia, potensi yang besar tersebut perlu dikembangkan dengan maksimal.

"Provinsi Papua Barat memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebayai daerah produsen utama komoditas pertanian di Indonesia timur," kata Jokowi usai meninjau penanaman jagung di Kabupaten Sorong Papua Barat, sebagaimana ditayangkan di Youtube Seketariat Presiden, Senin (4/10/2021).

Dia menyampaikan bahwa Papua Barat memiliki 11.000 hektare tanaman jagung di seluruh provinsi. Selain itu, Papua Barat juga mempunyai 7 juta hektare lahan untuk tanaman pangan dan hortikultural.

"Ini lahan yang sangat luas. Tapi memang termanfaatkan maksimal hanya 33 persen," kata Jokowi.

Oleh sebab itu, Jokowi meminta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Papua Barat, khususnya Kabupaten Sorong. Hal ini agar kebutuhan pangan di Papua bisa terpenuhi.

"Untuk meningkatkan kapasitas produksi, merubah sistem tanam dari 1 kali setahun, menjadi 2 kali setahun, atau 3 kali setahun agar kebutuhan pangan di tanah Papua bisa disiapkan oleh Pulau Papua sendiri," jelas Jokowi.

 

Petani Milenial Diberi Kesempatan

Disisi lain, Jokowi mendorong agar petani milenial diberikan kesempatan sebagai motor penggerak di sektor pertanian. Dia meyakini petani milenial mampu menciptakan ketahanan pangan di Indonesia, utamanya Provinsi Papua Barat.

"Sudah dilatih (petani milenial) oleh Pak Mentan, 800 petani tetapi kurang lebih ditargetkan 2.000-an, nanti akan kita selesaikan," tutur Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya