Liputan6.com, Jakarta Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi memberikan tanggapan terkait rencana Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang akan mengubah namanya menjadi PSI Perorangan.
Penambahan kata "Perorangan" pada nama partai ini diprediksi akan membuat PSI menjadi partai yang lebih terbuka, tidak lagi dimiliki oleh segelintir orang atau keluarga.
Advertisement
Baca Juga
Menanggapi hal ini, Pengamat Politik Citra Institute, Efriza, mengatakan bahwa PSI memiliki alasan kuat untuk mewujudkan keinginan Jokowi.
Advertisement
"PSI memang partai yang 'kiblat' terhadap Jokowi, jadi apapun ide dari Jokowi akan coba diwujudkannya, termasuk ide pemilihan ketua umum melalui anggotanya," kata dia, Minggu (9/3/2025).
Efriza mengungkapkan, konsep PSI Perorangan dapat membawa perubahan signifikan dalam mekanisme pemilihan ketua umum yang lebih inklusif. Dengan melibatkan seluruh anggota dalam proses pemilihan, PSI bertujuan menciptakan sistem yang lebih terbuka dan partisipatif.
"Citra PSI akan semakin positif dengan perubahan ini, karena mekanisme pemilihannya lebih melibatkan seluruh kader," tambahnya.
Menurut Efriza, pendekatan ini juga dapat menjadi inspirasi bagi partai-partai lain dalam mengadopsi sistem yang lebih demokratis dan transparan.
Dengan terbukanya ruang partisipasi dalam pemilihan ketua umum, PSI diharapkan dapat menarik lebih banyak dukungan dari masyarakat yang menginginkan perubahan dalam sistem kepartaian.
Potensi Berkembang
Dalam konteks politik nasional, perubahan strategi PSI ini dapat memberikan warna baru dalam dinamika kepartaian di Indonesia. Langkah ini juga mencerminkan upaya PSI untuk membangun sistem yang lebih modern dan responsif terhadap tuntutan demokrasi.
"PSI selama ini memiliki corak nasionalisme yang unik dan berbeda dari partai lain. Dengan transformasi menjadi PSI Perorangan, partai ini menunjukkan komitmen terhadap inovasi dalam sistem kepartaian," jelas Efriza.
Lebih lanjut, dia melihat langkah PSI ini sebagai bagian dari strategi politik yang bertujuan menarik simpati publik dan memperkuat eksistensinya di panggung politik nasional.
"Dengan model keterbukaan yang diusung, PSI memiliki potensi untuk terus berkembang dan menjadi pelopor dalam perubahan sistem kepartaian di Indonesia," tutup Efriza.
Advertisement
Pernyataan Jokowi
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal rencana Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan berubah nama menjadi PSI Perorangan. Penambahan kata Perorangan, PSI diprediksi akan menjadi partai yang terbuka tidak dimiliki segelintir orang atau keluarga.
Konsep partai perorangan atau Partai Super Tbk pernah disampaikan Jokowi beberapa waktu lalu. Bahkan konsep tersebut telah ia sampaikan di depan para relawan dan Ketua Umum Projo Budi Arie di Jakarta.
Jokowi tak mempermasalahkan perubahan nama PSI tersebut. Namun, dia merasa konsep partai perorangan telah diserobot partai yang dipimpin anak bungsunya sendiri, Kaesang Pangarep.
"Gini, itu memang ada ide gagasan untuk membuat partai super Tbk yang saya sampaikan juga kepada relawan-relawan, tanggapannya seperti apa terhadap gagasan ini. Ternyata tahu-tahu sudah diambil, sudah diakomodir oleh PSI yang kurang lebih menurut saya konsepnya hampir-hampir mirip, tetapi dimodifikasi sedikit oleh PSI," ujar Jokowi saat ditemui wartawan di rumahnya, Jalan Kutai Utara No 1, Sumber, Solo, Rabu (5/3).
Dalam pertemuan bersama relawan di Jakarta, Jokowi menyampaikan gagasannya mengenai Partai Super Tbk. Menurutnya, Partai Super Tbk merupakan partai yang bersifat terbuka sehingga semua anggotanya merasa memiliki.
"Ya seperti itu partai yang terbuka, super terbuka. Nanti pemilihan ketuanya juga dilakukan secara terbuka oleh seluruh anggotanya dan itu betul-betul partai milik bersama," katanya
