Hadiri Ziarah Makam, Menteri Yasonna Sebut Sabam Guru Politik yang Sederhana

Yasonna mengatakan bahwa ia kenal Sabam sejak masih mahasiswa di Sumatera Utara.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Okt 2021, 14:27 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2021, 10:32 WIB
sabam
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly tampak berbincang dengan dr. Sondang, istri almarhum Sabam Sirait, saat menghadiri ziarah makam. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 25 kursi mengelilingi makam politikus senior Sabam Sirait di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan. Sebayak 17 kursi dipakai oleh keluarga Sabam Sirait yang datang berziarah, sementara sisanya dipakai untuk tamu undangan yang terdiri dari kolega dekat.

Dari keluarga nampak istri mendiang, Ibu dr. Sondang serta putera-puteri bersama dengan para cucu. Nampak putera pertama Sabam Sirait, Maruarar Sirait. Ia nampak sangat tidak sehat, banyak terdiam dengan lengan berpegangan dengan puteri pertama, Amaris Sirait.

Nampak pula Batara Iman Sirait, Johan Sirait dan Mira Sirait yang merupakan istri dari politikus Putera Nababan. Dari tamu dan kolega yang datang nampak Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama (BTP) serta Dr Bernard Nainggolan dari Yayasan Komunikasi Indonesia.

Yasonna mengatakan bahwa ia kenal Sabam sejak masih mahasiswa di Sumatera Utara. Saat itu, Yasonna adalah aktivis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), sementara Sabam adalah senior yang sudah dikenal sebagai politikus dengan orasi yang memukau.

"Bang Sabam itu senior, sahabat, serta guru politik saya," ungkap Yasonna, yang kemudian dalam pertemuan-pertemuan dengan Sabam itulah membuat ia ikut memilih PDI sebab dirasa juga sesuai dengan keyakinan ideologisnya untuk berpihak pada orang-orang kecil dan rakyat miskin.

Kata Yasonna, Sabam pula yang menyetujui Yasonna untuk maju menjadi anggota DPR RI sekembali studi doktoral dari Amerika. Bukan hanya setuju, Sabam juga membantu dengan menggunakan jejaringya.

"Bang Sabam adalah sosok yang sangat militan namun sederhana. Berpegang teguh pada prinsip, kokoh namun lentur dalam bersikap," kenang Yasonna.

Sesama Aktivis GMKI

Dalam kesempatan ini, dr Sondang menceritakan kembali awal pertemuan dengan mendiang Sabam, dalam sebuah acara Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Kebetulan, keduanya adalah aktivis GMKI di era Presiden Soekarno itu.

Ibu Sondang, yang sebentar lagi menginjak usia ke-80 tahun, pun berterima kasih kepada pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia yang terus mendoakan Sabam.

"Begitu banyak orang mendoakan kami. Tolong sampaikan terimakasih saya kepada semua rakyat Indonesia yang begitu baik. Mereka datang dan memberikan doa dari jauh untuk suami saya dan keluarga kami," ucap dr Sondang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya