TNI Polri Masih Berupaya Buka Jalan ke Trunyan karena Longsor dan Gempa Bumi Bali

Gempa bumi di Bali kemarin membuat sejumlah tebing longsor yang menutup beberapa jalan menuju Desa Trunyan.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 17 Okt 2021, 21:27 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2021, 21:26 WIB
Gempa Magnitudo 4,8 di Bali
Seorang tentara berjalan melewati rumah-rumah yang rusak akibat tanah longsor yang dipicu gempa bumi di Bangli, di Bali, Sabtu (16/10/2021). Beberapa orang tewas dan lainnya luka-luka saat gempa berkekuatan sedang dan gempa susulan menghantam pulau itu Sabtu dini hari. (AP Photo/Dewa Raka)

Liputan6.com, Jakarta Polres Bangli bersama Kodim 1626 Bangli serta Pemda Bangli bergotong royong membuka akses jalan menuju Desa Trunyan yang tertimbun tanah longsor akibat gempa bumi di Karangasem, Bali, Sabtu 16 Oktober 2021 dini hari.

Pembersihan dimulai dengan apel bersama TNI-Polri dan BPBD di Dermaga Kedisan, Kintamani, Bangli yang dipimpin oleh Kapolres Bangli AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan dan Dandim 1626/Bangli Letkol Inf I Gde Putu Suwardana SIP.

Usai apel, mereka langsung bekerja membersihkan tanah longsor akibat gempa Bali menggunakan alat berat yang dimulai dari titik pertama di Desa Buahan Kintamani, Bangli.

Agung menyampaikan gempa kemarin membuat sejumlah tebing longsor yang menutup beberapa jalan menuju Desa Trunyan.

Akibat jalan tertutup, evakuasi korban longsor dilakukan dengan menyeberangi danau. Secara bergotong-royong, Polri, TNI dan masyarakat menyingkirkan tanah dan membuka jalan.

Terbukanya jalan akan memudahkan evakuasi dan menyalurkan bantuan kepada korban gempa setempat.

Longsor di sepanjang jalan menuju Trunyan terdiri dari tanah dan batuan yang berukuran besar sehingga alat berat yang ada tidak mampu memindahkan.

"Untuk itu BPBD masih melakukan koordinasi, mudah mudahan secepatnya dapat diselesaikan, " tegas AKBP I Gusti Agung Dana Aryawan seperti dilansir Antara.

 

Timbulkan Korban

Gempa yang melanda wilayah Provinsi Bali dengan magnitudo 4,8 pada Sabtu (16/10) pukul 03.18 WIB menyebabkan kerusakan di sejumlah titik dan jatuhnya korban jiwa di mana daerah yang memiliki dampak cukup besar yakni berada di Kabupaten Bangli dan Kabupaten Karang Asem.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun per Sabtu (16/8), pukul 18.00 WIB, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat jumlah korban akibat gempa itu, meninggal dunia (MD) 2 orang, luka berat (LB) 2 orang, luka ringan (LR) 4 orang di Kabupaten Bangli dan 1 orang (MD), 11 orang (LB), 8 orang (LR) di Kabupaten Karangasem.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya