Liputan6.com, Jakarta - Jubir Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyatakan, saat ini bukan waktunya membanding-bandingkan kinerja presiden. Dia mengajak seluruh pihak, terutama elite parpol lebih fokus membantu rakyat yang kesulitan akibat pandemi Covid-19.
Hal ini merespons pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto yang membandingkan kinerja pemerintahan di era Presiden Jokowi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Advertisement
Baca Juga
“Bukan malah sibuk membanding-bandingkan, apalagi malah sibuk mengklaim prestasi. Lebih baik kita sibuk bantu rakyat, daripada sibuk klaim prestasi. Biarkan rakyat yang merasakan prestasi kita, bukan malah kita sibuk berkoar-koar di media merasa berprestasi, padahal rakyat sedang susah,” kata Herzaky dalam keterangannya, Minggu (24/11/2021).
Dia menyatakan bahwa, setiap pemerintahan tentu memiliki prioritas, masalah, tantangan dan prestasi yang berbeda. Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat ini menyinggung pemberantasan korupsi di tiap-tiap rezim presiden.
“Tentulah tiap era punya prestasinya masing-masing. Misal, di era Ibu Mega sukses membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi. Era Bapak SBY, memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi. Ya, kalau era Bapak Joko Widodo, apakah KPK semakin kuat atau tidak, silakan rakyat yang menilai,” katanya.
Ingatkan Dampak Pandemi
Herzaky mengingatkan, bahwa selalin krisis kesehatan, pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia juga berdampak pada krisis ekonomi.
“Lolos dari krisis kesehatan, kita masih menghadapi krisis ekonomi. Pengangguran dan kemiskinan semakin meningkat. Apalagi sejak pandemi covid-19. Banyak rakyat yang makan pun sulit, karena tidak punya penghasilan selama satu setengah tahun ini. Bahkan, yang sebelumnya tidak termasuk miskin, banyak yang sudah mulai menjual perabotan rumah tangganya untuk bertahan hidup,” katanya.
“Lebih baik para pejabat pemerintahan, maupun elite parpol pendukung pemerintah, fokus pikirkan rakyat. Cari solusi untuk ini,” tambahnya.
Herzaky mengingatkan bahwa jumlah rakyat yang tewas akibat corona sangat banyak, sehingga hal itu tidak bisa dijadikan ajang pamer prestasi pemerintah.
“Lagipula, ratusan ribu nyawa rakyat melayang dan menjadi korban kegagapan dan ketidaksigapan pemerintah mengelola pandemi Covid-19, apa benar pantas mengklaim prestasi? Ratusan ribu rakyat kita yang berduka dan kehilangan anggota keluarganya, lalu masih merasa pemerintah pantas dan berhak mengklaim prestasi? Hati nuraninya di mana,” katany.
Advertisement