Liputan6.com, Jakarta Staf Khusus Mensesneg Faldo Maldini menegaskan, pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjamin pengobatan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di luar negeri. Menurutnya, pemerintah menjamin fasilitas pengobatan setiap Presiden yang pernah menjabat.
Diketahui, mantan Presiden RI SBY tengah menjalani perawatan penyakit kanker prostat di Amerika Serikat.
Baca Juga
"Kami mendoakan Presiden SBY dapat berangsur pulih, sebagaimana yang kita semua harapkan. Kita semua ingin kabar baik. Yang jelas, Pemerintahan Presiden Jokowi akan menjamin semuanya terlaksana sesuai dengan amanah undang-undang dan peraturan yang berlaku," kata Faldo lewat pesan singkat, Senin (8/11/2021).
Advertisement
Faldo menuturkan, sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1978 dijelaskan tentang biaya pengobatan kepala negara dan mantan kepala negara akan ditanggung oleh negara. Fasilitas dokter kepresidenan juga diatur lewat Perpres Nomor 18 Tahun 2018 sekaligus fasilitas pengamanan di PP 59 Tahun 2008.
"Regulasinya semuanya sudah ada, kita tinggal jalankan saja," jelasnya.
Dia melanjutkan, meski pengobatan mantan Presiden SBY di Minnesota, Amerika Serikat, tentunya tetap mencakup seluruh fasilitas yang telah dimuat di dalam aturan. Yakni keamanan, perawatan, termasuk dokter kepresidenan.
"Kami akan terus memantau bagaimana perkembangannya," pungkas eks politisi PAN itu.
Perawatan Selama 1,5 Bulan
Sebelumnya, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikabarkan akan melakukan pengobatan kanker prostat yang dialaminya ke sebuah rumah sakit di Amerika Serikat.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan menyatakan, SBY akan menjalani pengobatan selama 1,5 bulan di RS Mayo Clinic, Minneapolis, AS.
"Beliau memerlukan check-up, kemudian perawatan, check-up lagi, kurang lebih 1,5 bulan," ujar Syarif kepada wartawan, Selasa (2/11/2021).
Syarif menyebut, selama menjalani perawatan kesehatan di AS karena kanker prostat, SBY akan ditemani keluarganya. Menurut Syarif, kondisi kesehatan SBY akan terus dimonitor sehingga akan cukup lama berada di AS.
"Karena kan harus perawatan. Harus dimonitor dan sebagainya. Dan dokter yang meminta supaya mempersiapkan sedikit waktu untuk evaluasi dan sebagainya," ujarnya.
Â
Reporter: Genan Kasah/Merdeka.com
Advertisement