Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, lembaga Development Technology Strategy (DTS) Indonesia melakukan survei jelang Pilpres 2024.
Salah satu hasil survei menyatakan, 46 persen masyarakat mengaku puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Direktur Eksekutif DTS Ainul Huda, persentase tersebut terbagi menjadi dua kategori yakni masyarakat desa dan kota.
Sebanyak 49,4 persen masyarakat desa dan 49,4 persen masyarakat kota mengaku puas dengan kinerja presiden dan wakil presiden.
"Untuk wilayah Jawa menyatakan puas 47,9 persen dan luar Jawa sebesar 43,6 persen," kata Ainul dalam keterangan pers, Minggu 14 November 2021.
Selain itu, hasil survei DTS juga menunjukkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas paling tinggi sebagai calon presiden atau capres di Pilpres 2024.
Ainul mengatakan, Ganjar Pranowo menempati urutan pertama dari 21 nama capres. Menurut dia, elektabilitas Ganjar mengalahkan sejumlah nama, seperti halnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Survei tersebut dilakukan di 29 provinsi dengan 2.046 responden pada minggu pertama hingga pekan ketiga Oktober 2021. Metode survei yang digunakan yaitu sampling acak bertingkat atau multistage random sampling.
Berikut 4 hasil survei DTS terkini terkait Pilpres 2024 dihimpun Liputan6.com:
Â
1. 46 Persen Masyarakat Indonesia Puas Kinerja Jokowi-Ma'ruf
Lembaga Development Technology Strategy (DTS) Indonesia menyatakan, 46 persen masyarakat mengaku puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Direktur Eksekutif DTS Ainul Huda menyatakan, persentase tersebut terbagi menjadi dua kategori yakni masyarakat desa dan kota. Sebanyak 49,4 persen masyarakat desa dan 49,4 persen masyarakat kota mengaku puas dengan kinerja presiden dan wakil presiden.
"Untuk wilayah Jawa menyatakan puas 47,9 persen dan luar Jawa sebesar 43,6 persen," kata Ainul dalam keterangan pers, Minggu 14 November 2021.
Dalam survei tersebut juga menyatakan, 59,4 persen masyarakat tidak setuju dengan wacana Jokowi tiga periode pemerintahan. Persentase tersebut didominasi oleh masyarakat kota yaitu 63,9 persen.
Sedangkan 53,3 persen masyarakat desa juga tidak setuju dengan wacana tersebut.
"Untuk kategori di Pulau Jawa sebanyak 62,5 persen dan luar Jawa 55,1 persen masyarakat tidak setuju dengan wacana tiga periode," ucap Ainul.
Selain itu, Ainul juga menyatakan memasuki tahun kedua pemerintahan Jokowi-Ma'ruf persoalan ekonomi masih menjadi isu utama.
"Hal ini tidak bisa dilepaskan dari fakta bahwa Indonesia baru saja lepas dari jerat resesi dan sedang mencoba bangkit," ucap dia.
Â
Advertisement
2. 59,4 Persen Masyarakat Tak Setuju Jokowi 3 Periode
Lembaga DTS Indonesia juga melakukan survei terkait terkait wacana Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan kembali maju menjadi presiden 3 periode.
Ainul menyatakan, 59,4 persen responden menyatakan tidak setuju dengan hal tersebut.
"Sebanyak 53,3 persen warga desa juga menyatakan tidak setuju. Lalu masyarakat kota sebanyak 63,9 persen juga tidak setuju jika Jokowi 3 periode," ujar Ainul.
Kendati begitu, 61,8 persen responden mengaku puas dengan kinerja Jokowi. Lalu 63,6 persen warga desa dan 60,4 persen persen warga kota juga mengaku puas dengan kinerja mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Masyarakat Jawa juga menyatakan puas terhadap kinerja Jokowi 64,3 persen. Sementara warga luar Jawa sebesar 58,2 persen," ucap Ainul.
Â
3. Elektabilitas Ganjar Pranowo dan Prabowo Bersaing Ketat
Selain itu, Lembaga DTS Indonesia menyebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas paling tinggi sebagai calon presiden atau capres di Pilpres 2024.
Ainul mengatakan, Ganjar Pranowo menempati urutan pertama dari 21 nama capres.
Dia menjelaskan, elektabilitas Ganjar mengalahkan sejumlah nama, seperti halnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Prabowo dan Ganjar bersaing ketat, 20,2 persen dan 20,4 persen, sedangkan Anies di bawah 16,6 persen," ujar Ainul.
Selain ketiga nama tertinggi tersebut, lanjut dia, ada pula kandidat lainnya seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menparekraf Sandiaga Uno, hingga Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Elektabilitas sejumlah nama tersebut di bawah 10 persen.
Ainul pun melakukan sejumlah simulasi dengan nama-nama kandidat tersebut. Simulasi dengan 10 nama capres itu, nama Ganjar masih berada dalam urutan pertama.
Lalu diikuti oleh Prabowo dan Anies. Kemudian dengan simulasi tujuh nama capres urutannya pun masih sama.
"Sekarang kita masuk ke skenario tiga capres dari tujuh saya ambil top tiga. Ada Ganjar, Prabowo dan Anies. Ganjar ada yang dukungan paling tinggi, diikuti Prabowo dan terakhir Anies Baswedan," papar dia.
Ainul mengatakan, berdasarkan letak geografis para pendukung, mayoritas masyarakat desa memilih Prabowo dan disusul Ganjar dan Anies dengan selisih angka yang tidak besar.
"Geografis penduduk di Jawa atau luar Jawa pendukung Ganjar terbesar di Jawa sementara kalau di luar Jawa pendukung Prabowo lebih besar dan diikuti Anies lalu Ganjar," papar Ainul.
Â
Advertisement
4. Mayoritas Pemilih Prabowo Condong Dukung Anies di Pilpres 2024
Survei yang digelar DTS Indonesia menyatakan bahwa tiga tokoh, yaitu Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto bakal bersaing ketat di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Ainul mengatakan tingkat popularitas dan keterpilihan ketiga tokoh tersebut rinciannya yaitu Ganjar Pranowo (31,57%), Prabowo Subianto (28,10%) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (24,58%).
"Nama ketiganya konsisten muncul di posisi teratas jika diskenariokan terdapat 10, 7 dan 3 kandidat capres pada pilpres 2024," ucap Ainul.
Di bawah tiga nama kandidat terkuat itu, muncul nama figur-figur lainnya seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Menparekraf Sandiaga Uno, Mensos Tri Rismaharani, Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua DPR Puan Maharani, Menko Perekonomian Airlangga Hartanto, Jenderal Andika Perkasa, Menag Yaqut Cholil Qoumas hingga Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
Meski demikian, Ainul mengatakan dinamika dan perubahan distribusi pemilih masih sangat potensial terjadi. Dengan kata lain, belum ada kandidat yang secara konsisten lebih superior dibanding lainnya karena angka-angka rating popularitas dan keterpilihan para figur yang berselisih tipis.
Perubahan peringkat pun masih terbuka lebar antara Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, terutama jika terjadi perubahan skenario kandidasi.
Ainul membeberkan, pada skenario pertama, jika Prabowo tidak maju pada pilpres 2024, maka suara pendukungnya akan berpindah ke Anies Baswedan.
"Itu artinya, rivalitas antara Ganjar dan Anies akan semakin ketat," tegas dia.
Relawan Tokoh Bermunculan Jelang Pilpres 2024
Advertisement