Liputan6.com, Jakarta - Sosok O, saksi kunci yang mengetahui peristiwa penembakan di Exit Tol Bintaro masih misterius. Berembus kabar bahwa O merupakan staf ahli salah satu Anggota DPRD DKI Jakarta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan meluruskan isu tersebut. Ia dengan tegas menepisnya.
Advertisement
Baca Juga
"Tidak ada kaitannya sama sekali, ini hanya hubungan personal antara Ipda OS dengan saudara O. Tidak ada kaitannya dengan yang ditanyakan, dengan ketua DPRD," kata dia kepada wartawan, Jumat (3/12/2021).
Diberitakan sebelumnya, sejumlah kendaraan menguntit mobil yang ditumpangi O dari Hotel Sentul Bogor, Jawa Barat. O yang merasa terancam menginformasikan kepada Ipda OS.
Kebetulan antara mereka memiliki hubungan pertemanan. Ipda OS mengarahkan O untuk menemui di Kantor PJR Induk 4, Pesanggarahan, Jakarta Selatan. Ipda OS kala itu sedang berdinas di lokasi.
Setibanya di lokasi, terjadilah peselisihan antara Ipda OS dengan rombongan mobil yang mengikuti O. Akhirnya Ipda OS melepaskan tembakan. Dua orang terluka dan salah satunya meninggal dunia di Rumah Sakit Polri Kramat Jati akibat penembakan di Exit Tol Bintaro.
Telaah Komunikasi
Dalam hal ini, Zulpan menegaskan, tidak ada hubungannya antara Ipda OS dengan O maupun anggota DPRD Jakarta. Dia mengaku tidak sembarangan memberikan pernyataan.
Dia mengatakan, penyidik telah menelaah komunikasi antara Ipda OS dengan O. Alhasil, disimpulkan tak ada sangkutpautnya kasus ini dengan anggota DPRD.
"Tidak ada sama sekali. Dalam pembicaraan mereka komunikasi juga tidak ada menyebut nama-nama itu. Jadi tidak ada. Hanya hubungan personal melibatkan mereka berdua. Perlu diluruskan itu," ujar dia
Zulpan membicarkan itu berdasar hasil penyelidikan kepolisian di dalam kasus penembakan Exit Tol Bintaro. "Jadi tidak ada keterlibatan pejabat-pejabat publik yang lain. Perlu diluruskan ini," tegasnya.
Advertisement
Polisi Uji Balistik Selongsong Peluru
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menerangkan, penyidik telah membawa proyektil dan selongsong dalam kasus penembakan di exit tol Bintaro ke Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri guna kepentingan uji balistik
"Akan ada uji balistik forensik terkait dengan selongsong peluru dan lain-lain, saya belum bisa sampaikan," kata dia di Polda Metro Jaya, Rabu (1/12/2021).
Zulpan tak menjelaskan secara rinci terkait proses uji balistik. Ia hanya mengatakan, ada sepucuk senjata HS yang disita sebagai barang bukti.
Senjata itu diduga digunakan oleh Ipda OS menembak dua orang korban di exit tol Bintaro. Salah seorang di antaranya meninggal setelah menjalani perawatan di RS Polri.
"Yang jelas dari kejadian itu kita ketahui betul terjadi tembakan, maka sudah diamankan senpi jenis HS. Dan betul ada korban dua orang, satu meninggal tapi meninggal bukan di tempat kejadian perkara tapi di rumah sakit selang satu hari dirawat," ucap Zulpan.