Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari memperbarui data jumlah korban dan warga yang terdampak akibat erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur.Â
"Data korban jiwa per hari ini (9/12/2021) tercatat korban meninggal dunia 39 orang dan hilang 13. Petugas di lapangan masih terus melakukan identifikasi dan verifikasi terhadap warga meninggal," kata Abdul dalam keterangan tertulis, Kamis (9/12/2021).
Baca Juga
Kata Abdul, saat ini tim SAR masih terus mencari warga yang masih dinyatakan hilang akibat peristiwa tersebut. Terget selama enam hari ke depan yaitu fokus di sejumlah desa.Â
Advertisement
"Fokus di wilayah Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh dan wilayah Desa Curah Kobokan," ujar dia.Â
Lalu, dia juga menyatakan jumlah warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru terus mengalami peningkatan. Ratusan posko tersebar di tiga kabupaten yakni Lumajang, Malang dan Blitar. Sebaran jumlah penyintas paling banyak berada di Kecamatan Candipuro dengan 2.331 orang.
"Data pos komando (Posko) tanggap darurat awan panas dan guguran Gunung Semeru pada Rabu (8/12/2021), penyintas berjumlah 6.022 jiwa yang tersebar di 115 titik pos pengungsian," ucapnya.Â
Kemudian akibat erupsi tersebut berdampak pada aset warga seperti rumah warga dan hewan ternak. Berdasarkan data sementara rumah terdampak sebanyak 2.970 unit dan hewan ternak 3.026 ekor.
Yakni dengan rincian sapi 764 ekor, kambing 684 dan unggas lainnya 1.578. Sementara itu untuk fasilitas umum (fasum) yang dampak yakni sarana pendidikan 42 unit, sarana ibadah 17, satu fasilitas kesehatan dan satu jembatan rusak.Â
Mobil Tim SAR Terendam
Sebelumnya, banjir lahar dingin Gunung Semeru di wilayah Kamar Kajang, Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021) malam, turut merendam mobil Toyota Hilux milik tim SAR Universitas Negeri Solo (UNS).Â
Beruntung tim sukarelawan berhasil keluar dari mobil sehingga tidak ada korban jiwa. Pada sebuah video yang beredar memperlihatkan mobil hitam milik tim SAR UNS yang berangkat ke Lumajang pada Senin (6/12/2021) itu tinggal terlihat atapnya akibat timbunan lahar.
Advertisement