Pemkot Depok Akan Bangun 2 Masjid Agung Rancangan Ridwan Kamil

Dua masjid agung Kota Depok rancangan Ridwan Kamil itu rencananya akan dibangun di kawasan Kelurahan Jatijajar dan Kelurahan Pondok Cina.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 19 Des 2021, 12:42 WIB
Diterbitkan 19 Des 2021, 12:39 WIB
Ridwan Kamil dan Mohammad Idris
Wali Kota Depok, Mohammad Idris (kanan) mendampingi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (kiri) meninjau Situ Rawa Kalong, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berencana membangun dua masjid agung yang dirancang Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Rencananya, masjid agung di Kota Depok itu akan dibangun pada 2023 dan 2024.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, masjid agung tersebut akan dibangun di dua wilayah, yakni di Kelurahan Jatijajar dan Kelurahan Pondok Cina. Menurutnya, di dua lokasi tersebut terdapat aset Pemkot Depok yang cukup memadai untuk dibangun masjid agung.

"Di Jatijajar kita punya dua hektare di depan Terminal Jatijajar," ujar Idris saat ditemui pada peninjauan situ Rawa Kalong, Sabtu (18/12/2021).

Idris menjelaskan, untuk lahan lain yang akan dibangun masjid agung yaitu di Kelurahan Pondok Cina dekat Jalan Raya Margonda. Rencananya, pembangunan masjid agung di Jatijajar akan dimulai pada 2023, sedangkan di Pondok Cina dibangun pada 2024.

"Untuk di lokasi Pondok Cina masih pemindahan aset, InsyaAllah pada 2023 dimulai pembangunan Masjid Agung di Jatijajar," jelas Idris.

Idris mengungkapkan, pembangunan dua masjid agung Kota Depok itu akan dirancang Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Detail Engineering Design (DED) akan disesuaikan dengan desain hasil pemberian Ridwan Kamil.

"Iya saya sudah mengajukan dan berkomunikasi langsung ke gubernur," ungkap Idris.

Namun Idris tidak menjelaskan secara detail rencana anggaran yang akan digunakan untuk pembangunan dua masjid agung tersebut.

Pembangunan Masjid Agung Dianggap Belum Perlu

Sejak Kota Depok masuk dalam Kota Administratif hingga membangun otonomi daerah sendiri menjadi Kota Madya, belum ada masjid agung yang dibangun.

Pemerintah Kota Depok masih melakukan penataan pembangunan infrastruktur pembangunan jalan lingkungan, alun-alun Kota Depok, dan sarana lainnya. Akhir tahun ini, Pemerintah Kota Depok melakukan pembenahan trotoar di Jalan Raya Margonda.

Salah seorang warga Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Zainul Fatah mengatakan, rencana pembangunan masjid agung dinilai tidak penting karena masih banyak pembangunan yang lebih dibutuhkan masyarakat Kota Depok.

Pelebaran jalan di Kota Depok lebih diutamakan dibandingkan masjid agung karena jalan penghubung di Kota Depok sudah tidak sesuai dengan jumlah kendaraan.

"Sebaiknya pelebaran jalan terlebih dahulu yang lebih penting untuk dibangun, lihat saja kemacetan hampir merata di Kota Depok," ucap Zainul.

Zainul menuturkan, sejumlah fakta dapat dilihat yakni kemacetan sudah merambat ke wilayah lain, seperti Jalan Raya Sawangan, Jalan Raya Muchtar, Jalan Tanah Baru tepatnya tugu Gong Si Bolong, dan sejumlah jalan lainnya.

Zainul menambahkan, apabila permasalahan yang krusial telah diselesaikan, Pemerintah Kota Depok dapat membangun masjid agung.

"Sayang kan masjid agung dibangun dengan megah tapi warganya masih teriak soal kemacetan di media sosial," ucap Zainul.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya