Polisi Periksa 6 Orang Terkait Retweet Medsos Pemkot Depok Soal Cari Keluarga Penembak FPI

Nantinya akan dilakukan pemeriksaan terhadap staf Diskominfo hingga pimpinan pada dinas tersebut.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 14 Jan 2022, 10:25 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2022, 10:20 WIB
Aplikasi Twitter
Aplikasi Twitter. Ilustrasi: Dailydot.com

Liputan6.com, Jakarta - Polres Metro Depok telah melakukan pemeriksaan sementara terhadap sejumlah saksi, terkait retweet twitter milik Pemerintah Kota Depok. Diketahui sebelumnya, twitter Pemerintah Kota Depok terdeteksi me-retweet akun yang menuliskan ‘Cari Keluarga Polisi Penembak FPI’.

Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, Tim Penyidik Polres Metro Depok telah memeriksa dan mendatangi langsung Diskominfo Kota Depok. Hal itu berkaitan dengan akun Pemerintah Kota Depok yang dikelola Diskominfo me-retweet pemberitaan terkait masalah memburu polisi pembunuh FPI.

“Kita sudah lakukan pemeriksaan langsung ke sana. Kita tidak memanggil, jadi langsung ke sana penyidik Krimsus,” ujar Yogen saat ditemui Liputan6.com, di Polres Metro Depok, Jumat (14/1/2022).

Yogen menjelaskan, tim penyidik Krimsus memeriksa sejumlah pegawai yang mengelola akun media sosial. Pegawai yang diperiksa yakni pegawai harian lepas dan pegawai lainnya.

“Memeriksa enam orang, jadi lima orang semacam pegawai harian lepas kayak adminnya gitu dan satu orang lainnya,” jelas Yogen.

Ia mengungkapkan, pemeriksaan yang dilakukan penyidik Krimsus akan terus dilanjutkan kepada pegawai lainnya. Nantinya akan dilakukan pemeriksaan terhadap staf Diskominfo hingga pimpinan pada dinas tersebut.

“Akan kita teruskan pemeriksaan kepada staf Diskominfo sampai ke atasnya, kita upayakan untuk mengungkap kasus ini,” ungkap Yogen.

Yogen menuturkan, Krimsus Polres Metro Depok masih menyelidiki terkait kebenaran akun milik Pemkot Depok dihack orang lain. Hingga saat ini, pihaknya masih mengumpulkan sejumlah keterangan untuk melakukan pembuktian.

“Dari tim Krimsusnya juga mencoba untuk membuktikan apakah itu dihack atau ada unsur kesengajaan,” pungkas Yogen.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Akun di-Off-kan

Sebelumnya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok, Manto mengatakan, tweet tersebut telah unretweet dari akun Pemerintah Kota Depok. Saat ini, pihaknya telah mencari informasi atas kejadian tersebut.

"Kemungkinan dihacker, sudah kita off akun twitter Pemkot Depok," ujar Manto saat dihubungi Liputan6.com, Senin (10/1/2022).

Manto menjelaskan, telah melakukan konfirmasi kepada admin yang mengelola twitter Pemkot Depok. Admin pengelola akun twitter hanya ada satu orang dan menurut keterangan sementara, admin tidak pernah melakukan atau me-retweet informasi tersebut.

"Sudah dikonfirmasi, admin tidak mengetahui dan tidak pernah nge-tweet info tersebut," jelas dia.

Selain itu, Manto sudah berkoordinasi terhadap pimpinan dari admin akun twitter atau kepala bidang yang mengelola dan telah memberikan informasi, terkait kronologi kejadian tersebut. Saat ini, akun twitter milik Pemerintah Kota Depok telah dinonaktifkan sementara.

"Sementara akun itu kita off terlebih dahulu khawatir ada yang meng-hack atau gimana untuk pengamanan, dan info tersebut sudah tidak beredar lagi," ucap Manto.

Dia mengatakan, Diskominfo Kota Depok akan mencari informasi akurat terkait kejadian terhadap twitter Pemerintah Kota Depok.

"Admin yang memegang akun Pemkot Depok tidak mengetahui terkait retweet tersebut namun hal ini masuk kami telusuri," ungkap Manto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya