Bupati Langkat Sebut Kerangkeng untuk Pemuda Pancasila Pecandu Narkoba

Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin Angin menolak ruangan serupa sel di kediamannya merupakan kerangkeng manusia.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 07 Feb 2022, 20:36 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2022, 20:36 WIB
FOTO: KPK Tahan Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin
Bupati Langkat Sumatera Utara, Terbit Rencana Perangin Angin (tengah) jelang rilis penahanan tersangka di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/1/2022). Terbit diduga meminta fee untuk paket pekerjaan proyek di Dinas PUPR dan Dinas Pendidikan Kab Langkat Tahun 2020 - 2022. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin Angin menolak ruangan serupa sel di kediamannya merupakan kerangkeng manusia.

Menurut Terbit, ruangan tersebut merupakan pembinaan bagi para anggota Pemuda Pancasila yang kecanduan narkoba.

"Awalnya itu untuk pembinaan organisasi. Organisasi sendiri, saya sebagai tokoh Pemuda Pancasila. Supaya bisa menghilangkan pecandu narkoba," ujar Terbit usai menjalani pemeriksaan Komnas HAM di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (7/2/2022).

Dia mengatakan, adanya kerangkeng tersebut sudah diketahui masyarakat sekitar. Bahkan, Terbit mengatakan aparat setempat pun mengetahui adanya kerangkeng tersebut.

"Kalau laporan tidak, tapi itu sudah umum, tidak dirahasiakan lagi. Iya diketahui (aparat)," kata dia.

Bahkan, menurut Terbit, masyarakat setempat tidak pernah protes dengan adanya kerangkeng tersebut. Malahan, kata Terbit, masyarakat sekitar mendukung adanya kerangkeng itu.

"Iya sifatnya membantu warga di sana. Tidak (ada protes), ini permintaan masyarakat," jelas Terbit.

 

Komnas HAM Periksa Bupati Nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin Angin

Temuan kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat, Terbit Rencana Peranginangin
Temuan kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat, Terbit Rencana Peranginangin. (Sumber: Istimewa)

Sebelumnya, Komnas HAM memeriksa Terbit Rencana di Gedung KPK. Pemeriksaan berkaitan dengan temuan kerangkeng di kediaman Terbit.

Terhadap Terbit, Komnas HAM mengonfirmasi berbagai macam foto, video, dan dokumen yang dia dapatkan saat penyelidikan.

Komnas HAM menyebut, dalam pemeriksaan Terbit mengakui adanya korban meninggal dalam kerangkeng. Korban meninggal diduga setelah satu minggu dikurung.

Komnas HAM menduga korban meninggal dunia dalam kerangkeng itu lebih dari tiga orang. Selain itu, Komnas HAM juga menemukan adanya alat kekerasan dalam kerangkeng tersebut.

Ada Kerangkeng Manusia di Kediaman Bupati Langkat

Infografis Ada Kerangkeng Manusia di Kediaman Bupati Langkat. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ada Kerangkeng Manusia di Kediaman Bupati Langkat. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya