Jokowi: Indonesia Dilingkari Ring of Fire, Hampir Tiap Hari Ada Bencana

Jokowi mengatakan, dengan dilingkari cincin api, memunculkan risiko yang sangat besar bagi Indonesia baik dalam jumlah korban maupun kerugian material.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 23 Feb 2022, 10:05 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2022, 10:05 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan laporan dari Kepala BNPB Doni Monardo tentang gempa Magnitudo 6,1 yang terjadi di Jawa Timur, 10 April 2021. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, Indonesia merupakan negara yang dilingkari ring of fire atau cincin api sehingga rawan terjadi bencana. Bahkan, hampir setiap hari beberapa daerah di Indonesia mengalami bencana.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menghadiri Pembukaan Rakornas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Rabu (23/2/2022).

"Sebagai negara yang dilingkari oleh ring of fire cincin api dengan wilayah yang sangat luas, bencana merupakan keseharian kita. Indonesia termasuk negara 35 negara yang paling rawan resiko bencana di dunia. Hampir setiap hari ada bencana di beberapa wilayah di negara kita Indonesia," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu.

Menurut dia, kondisi ini memunculkan risiko yang sangat besar bagi Indonesia baik dalam jumlah korban maupun kerugian material. Untuk itu, Jokowi menekankan upaya penanggulangan bencana harus dilakikan secara terpadu dan sistematik.

"Dan rencana induk penanggulangan bencana tahun 2020-2044 harus dilaksanakan dengan penuh komitmen, penuh tanggung jawab. Semua tahapan harus dilaksanakan secara disiplin dan konsisten. Indonesia harus menjadi bangsa yang tangguh terhadap bencana," jelas dia.

Minta BNPB Bangun Sistem Edukasi Kebencanaan

Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto meninjau pos pengungsi banjir di Kalimantan Tengah, Minggu (21/11/2021).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Suharyanto meninjau pos pengungsi banjir di Kalimantan Tengah, Minggu (21/11/2021). (Foto: Dokumentasi BNPB)

Di samping itu, Jokowi meminta BNPB membangun sistem edukasi kebencanaan terutama di wilayah-wilayah yang rawan bencana. Dia menilai budaya sadar terhadap kebencanaan harus dimulai sejak dini dari setiap individu, keluarga, komunitas, sekolah hingga lingkungan masyrakat.

"Gali berbagai kearifan lokal di masyarakat, latih masyarakat untuk tanggap menghadapi bencana. Lakukan latihan, simulasi setiap saat. Jangan menunggu sampai datang bencana," ujar Jokowi.

 

Apresiasi BNPB

Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto meninjau pos pengungsi banjir di Kalimantan Tengah, Minggu (21/11/2021).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Suharyanto meninjau pos pengungsi banjir di Kalimantan Tengah, Minggu (21/11/2021). (Foto: Dokumentasi BNPB)

Dalam kesempatan ini, dia juga menyampaikan terima kasih dan pengharagaan kepada jajaran BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang telah membantu masyarakat setiap ada bencana. Salah satunya, pandemi Covid-19.

"Saya mengucapkan terima kasih, mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada jajaran BNPB dan BPBD di seluruh tanah air Indonesia atas dedikasi, atas kerja kerasnya dalam membantu masyarakat di seluruh pelosok Indonesia dalam menghadapi berbagai bencana alam dan juga dalam menghadapi pandemi Covid-19," tutur Jokowi.

 

6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya