6 Pesan Jokowi ke Basarnas Saat Rakernas

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri pembukaan Rapat Kerja Nasional Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Rakernas Basarnas) secara virtual pada Senin, 21 Februari 2022.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 22 Feb 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2022, 06:46 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan pers terkait Perkembangan COVID-19 Terkini, Kamis (3/2/2022) di Kota Medan, Sumatra Utara. (Dok Biro Pers Sekretariat Presiden RI)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri pembukaan Rapat Kerja Nasional Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Rakernas Basarnas) secara virtual pada Senin, 21 Februari 2022.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan sejumlah hal. Salah satunya, Jokowi meminta Basarnas untuk memperkuat sinergi dan berkolaborasi dengan seluruh elemen apabila terjadi bencana atau kedaruratan.

Jokowi menekankan semua pihak harus membuang jauh ego sektoral dan bersatu dalam operasi kemanusiaan.

"Kerja SAR adalah kerja terpadu dengan melibatkan kementerian, melibatkan lembaga pemerintah, melibatkan TNI, melibatkan Polri, badan usaha, melibatkan organisasi kemasyarakatan, dan potensi SAR lainnya, melibatkan seluruh elemen masyarakat semua potensi," ujar Jokowi, Senin, 21 Februari 2022.

Selain itu, Jokowi mengakui tantangan Basarnas dalam menghadapi situasi darurat akan semakin besar. Namun, dia menekankan tim SAR harus mampu menyelamatkan setiap nyawa manusia dalam situasi apa pun.

Berikut sederet pernyataan yang disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri pembukaan Rakernas Basarnas secara virtual dihimpun Liputan6.com:

 

1. Tegaskan Dalam Situasi Apa pun, Tim SAR Harus Sigap Selamatkan Jiwa Manusia

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan pers terkait Perkembangan COVID-19 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/1/2022) sore. (Dok Sekretariat Kabinet RI)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, tantangan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dalam menghadapi situasi darurat akan semakin besar.

Namun, dia menekankan tim SAR harus mampu menyelamatkan setiap nyawa manusia dalam situasi apa pun.

"Tantangan kita dalam menghadapi situasi darurat akan semakin besar. Tetapi dalam situasi apa pun, pelayanan SAR harus sigap dan cepat untuk menyelamatkan setiap jiwa manusia," kata Jokowi saat membuka Rakernas Basarnas secara virtual sebagaimana ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 21 Februari 2022.

"Di mana pun dalam situasi apa pun, setiap jiwa harus diselamatkan dari risiko bencana dan kedaruratan lainnya," sambung dia.

Terlebih, kata dia, Indonesia merupakan negara yang memiliki risiko tinggi bencana dan kedaruratan.

 

2. Ingatkan Indonesia Rawan Bencana dam Setiap Detik Sangatlah Berharga

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Sambutan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pembukaan Munas IX Korpri Tahun 2022 pada 28 Januari 2022. (Dok Biro Pers Sekretariat Presiden RI)

Jokowi menyebut, kecelakaan dan bencana alam, dan kondisi yang lain yang membahayakan manusia dapat terjadi kapan saja, di mana saja, dan menimpa siapa saja, tanpa bisa diprediksi. Termasuk Indonesia merupakan negara yang memiliki risiko tinggi bencana dan kedaruratan.

Oleh sebab itu, Jokowi menyampaikan kesiapsiagaan dan kewaspadaan sangatlah penting. Indonesia membutuhkan tim SAR yang cepat tanggap, militan, serta mampu memberikan pertolongan yang cepat dan tepat.

"Basarnas harus segera hadir secara cepat untuk memberikan pertolongan. Setiap detik sangatlah berarti bagi keselamatan jiwa," ujarnya.

 

3. Minta Basarnas Manfaatkan Teknologi

Presiden Jokowi saat menyampaikan pidatonya di peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 di Istana Bogor, Jawa Barat. (Istimewa)
Presiden Jokowi saat menyampaikan pidatonya di peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 di Istana Bogor, Jawa Barat. (Istimewa)

Selain itu, Jokowi meminta Basarnas memperbanyak inovasi dengan memanfaatkan teknologi, agar dapat menyelematkan lebih banyak korban. Hal ini mengingat Indonesia merupakan negara yang memiliki risiko tinggi bencana dan kedaruratan.

"Teknologi SAR sudah berkembang dengan cepat dan semakin canggih, yang bisa membantu, memproyeksi, dan menganalisa secara cepat dan akurat, dan dengan penanganan yang lebih tepat, dan akan lebih efektif agar dapat kita menyelamatkan lebih banyak korban," kata Jokowi.

Untuk itu, kata dia, Basarnas harus cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi SAR yang terkini. Terlebih, bencana alam dan kedaruratan dapat terjadi kapan saja, di mana saja tanpa bisa diprediksi sebelumnya.

"Basarnas tidak boleh ketinggalan. Saya ulang Basarnas tidak boleh ketinggalan dalam hal teknologi. Harus cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi SAR yang terkini," papar Jokowi.

 

4. Harapkan Buang Jauh Ego Sektoral, Semua Harus Bersinergi dalam Operasi Kemanusiaan

Ditemani Erick Thohir, Jokowi Bagi-Bagi Bantuan ke Pedagang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir membagikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada para pedagang di Pasar Baru Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan, Senin (24/1/2022). Bantuan yang diberikan sebesar Rp1,2 juta per orang. (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi kemudian meminta Basarnas untuk memperkuat sinergi dan berkolaborasi dengan seluruh elemen apabila terjadi bencana atau kedaruratan. Dia menekankan semua pihak harus membuang jauh ego sektoral dan bersatu dalam operasi kemanusiaan.

"Kerja SAR adalah kerja terpadu dengan melibatkan kementerian, melibatkan lembaga pemerintah, melibatkan TNI, melibatkan Polri, badan usaha, melibatkan organisasi kemasyarakatan, dan potensi SAR lainnya, melibatkan seluruh elemen masyarakat semua potensi," ujar Jokowi.

"Buang jauh yang namanya ego sektoral, buang jauh-jauh yang namanya ego sektoral. Semuanya harus bersinergi dalam operasi kemanusiaan," sambungnya.

 

5. Perkuat Mitigasi Bencana pada Masyarakat

Jokowi.
Presiden Jokowi. (Foto: Instagram terverifikasi @jokowi)

Selain itu, Jokowi mengingatkan Basarnas untuk memperkuat pencegahan mitigasi dan antisipasi risiko bencana dan kedaruratan. Misalnya, dengan melakukan edukasi dan pelatihan-pelatihan teknik SAR secara masif kepada masyarakat.

Terlebih, kata Jokowi, Indonesia merupakan negara yang memiliki risiko tinggi bencana dan kedaruratan.

"Untuk itu, Basarnas harus membangun kesadaran agar masyarakat semakin peduli dan sigap melakukan upaya preventif bencana," terang dia.

"Terutama, di daerah-daerah yang rawan bencana dan kawasan kedaruratan agar terbangun budaya SAR dan masyarakat tangguh kedaruratan," sambung Jokowi.

 

6. Tingkatkan Kompetensi SDM

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Menyambut tahun 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Indonesia mampu bangkit dari pandemi COVID-19. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Di sisi lain, Jokowi menyampaikan terima kasih kepada Badan Pencarian dan Pertolongan yang selalu sigap membantu masyarakat yang tertimpa musibah di berbagai daerah dan medan bencana. Dia mendorong Basarnas untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM).

"SDM SAR harus memiliki kompetensi yang tinggi, keahlian yang relevan dengan kebutuhan situasi hari ini dan pastikan keselamatan tim SAR yang sedang bekerja," tutup Jokowi.

Kejengkelan Jokowi dan Ancaman Reshuffle Kabinet

Infografis Kejengkelan Jokowi dan Ancaman Reshuffle Kabinet. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kejengkelan Jokowi dan Ancaman Reshuffle Kabinet. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya