Liputan6.com, Jakarta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut gempa Magnitudo 6,1 di Pasaman Barat, Sumatera Barat menyebabkan empat orang tertimbun material gempa. Empat orang itu hingga kini masih dalam proses pencarian.
"4 orang tertimbun material longsoran yang hingga kini masih dalam proses pencarian dan pertolongan," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Minggu (27/2/2022).
Selain empat orang dinyatakan hilang, Abdul juga menyebut ada satu bayi yang mengalami luka akibat gempa tersebut. Bayi yang mengalami luka berasal dari Kabupaten Agam.
Advertisement
"Selanjutnya di Kabupaten Agam dilaporkan ada seorang bayi mengalami luka-luka akibat terdampak gempa bumi," kata Abdul.
Baca Juga
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Korban Meninggal Bertambah
Diberitakan, korban meninggal akibat gempa bumi Magnitudo 6,1 di Sumatera Barat bertambah dua orang. Jadi, total korban yang diyatakan meninggal sebanyak 10 orang.
"Menurut perkembangan laporan dari lapangan per Sabtu (26/2) pukul 20.56 WIB, sebanyak 2 warga kembali ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sehingga total korban jiwa menjadi 10 orang," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Minggu (27/2/2022).
Abdul merinci, sebanyak 10 korban meninggal, empat di antaranya berasal dari Kabupaten Pasaman Barat, sementara enam lainnya dari Kabupaten Pasaman.
Sementara untuk korban luka, menurut Abdul, di Pasaman Barat terdapat 37 orang luka berat, 310 orang luka ringan. Di Pasaman, lima orang mengalami luka berat dan 36 luka ringan.
"Sebanyak 13.000 jiwa menungsi," kata dia.
Gempa yang berpusat di 0,14 derajat LU dan 99,94 derajat BT pada kedalaman 10 kilometer itu juga mengakibatkan 103 unit rumah rusak berat, 5 unit rumah rusak ringan, kurang lebih 1.307 unit rumah rusak ringan, 3 unit fasilitas pendidikan rusak berat, 2 rumah ibadah rusak, 1 bangunan fasilitas umum rusak, termasuk beberapa bangunan milik pemerintahan.
Advertisement