Perumda Dharma Jaya Siapkan 130 Ton Daging Sapi Beku, Ini Cara Membelinya

Direktur Utama Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman mengatakan, pihaknya menyediakan 130 ton daging sapi beku di tengah harga daging yang melambung.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Feb 2022, 15:05 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2022, 15:05 WIB
Pedagang Daging Ancam Mogok Berjualan
Pedagang daging menunggu pembeli di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (24/2/2022). Pedagang daging mengeluhkan harga yang terus naik dan merencanakan mogok dagang mulai hari Senin, 28 Februari 2022 mendatang jika harga daging tidak turun. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman mengatakan, pihaknya menyediakan 130 ton daging sapi beku di tengah harga daging yang melambung. Harga yang disediakan berkisar Rp115.000-Rp130.000 per kilogram.

"Dharma Jaya memiliki stok daging sapi beku sebanyak 130 ton. Untuk harga dagingnya masih di bawah harga di pasaran mulai Rp115.000-Rp130.000 per kilogram," kata Raditya, Senin (28/2/2022).

Namun, harga daging tersebut tidak berlaku untuk jenis daging Shortplate, Sirloin Angus, Sirloin Steak Cutting, Teriyaki Slice.

Raditya menjelaskan, masyarakat dapat membeli daging di toko daging Dharma Jaya dengan cara datang langsung ke Kantor Perumda Dharma Jaya di Jalan Penggilingan Raya, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur atau secara online di marketplace dengan nama official store Toko Daging Dharma Jaya.

"Warga tidak perlu khawatir, Dharma Jaya tetap memastikan pasokan daging-daging yang lebih murah sebagai pilihan bagi masyarakat Jakarta," ucap Raditya.

Menjadi Substitusi Daging Segar

20160805-Pedagang Daging Sapi-Jakarta- Angga Yuniar
Aktivitas jual beli daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Jumat (5/8). Pemerintah mencabut ketentuan kewajiban importir daging untuk menyerap daging lokal sebanyak tiga persen dari total kuota impor yang diperoleh. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Raditya menjelaskan, daging beku bisa menjadi substitusi daging segar. Sebab menurutnya, daging beku belum menjadi pilihan utama untuk dikonsumsi masyarakat Indonesia. Padahal menurutnya, daging beku memiliki banyak keunggulan dibanding daging segar.

Raditya menyebutkan, daging beku lebih sehat untuk dikonsumsi daripada daging segar. Pasalnya, proses pembekuan dapat mencegah pertumbuhan kuman atau bakteri pada daging. Selain itu, kandungan nutrisi pada daging beku lebih tahan lama dibanding daging segar.

"Daging itu cepat busuk. Daging mentah yang dibiarkan disimpan pada suhu biasa tanpa pendinginan lebih dari enam jam, maka akan tercium bau busuk," ucap dia.

Siap Jika Diminta Gelar Operasi Pasar

Pedagang Daging Ancam Mogok Berjualan
Pembeli memilih daging yang dijual di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (24/2/2022). Pedagang daging mengeluhkan harga yang terus naik dan merencanakan mogok dagang mulai hari Senin, 28 Februari 2022 mendatang jika harga daging tidak turun. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Raditya menambahkan, Perumda Dharma Jaya siap jika diminta untuk menggelar operasi pasar murah untuk mengurangi gejolak harga yang terjadi di masyarakat.

 

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya