Pantau Minyak Goreng, Polres Jakbar: Stok Cukup Tersedia, Tak Ada Panic Buying

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Ady Wibowo menyatakan akan menindak tegas pelaku usaha yang kedapatan menimbun minyak goreng.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 17 Mar 2022, 15:08 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2022, 15:08 WIB
Tahun Depan, Minyak Curah Dilarang Dijual di Pasar
Pedagang tengah menata minyak curah yang dijual di pasar di Kota Tangerang, Banten, Kamis (25/11/2021). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya lonjakan harga di komoditas minyak goreng. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Ady Wibowo menyatakan akan menindak tegas pelaku usaha yang kedapatan menimbun minyak goreng.

Ady mengatakan, Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat bersama Satgas Pangan terus memantau alur pendistribusian minyak goreng sampai ke tahap pengecer atau pedagang.

"Setiap hari tim melakukan pemantauan langsung di lapangan dan sampai sekarang belum menemukan indikasi itu (penimbunan). Jika ada penimbunan, artinya menyalahi hukum, pasti hukum akan ditegakkan," kata Ady di Kembangan Jakarta Barat, Kamis (17/3/2022).

Ady bersama jajarannya mengecek harga dan persediaan sembako termasuk minyak goreng di Pasar Rawa Jabon, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat hari ini. Ady menyebut, sejauh ini stok minyak goreng dalam kategori aman.

"Tadi kita cek beberapa lapak yang jual beras dan minyak goreng. Kalau kita lihat stok ada, cukup tersedia, tidak panic buying, tapi memang ada kenaikan harga eceran minyak goreng kemasan. Mulai hari ini kata penjual itu ada peningkatan harga, sesuai pemerintah itu," papar dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kondisi Terkendali

Ady menyebut, pelaku usaha di beberapa pasar wilayah Jakarta Barat menjual minyak goreng dengan harga Rp 22 ribu sampai 21 ribu per-liter. Diakuinya, terjadi kenaikan karena biasanya, harganya Rp 14 ribu sampai Rp 15 ribu.

"Sekarang ada peningkatan 5-6 ribu. Dan itu baru terjadi hari ini," ujar dia.

Meski demikian, Ady memastikan wilayah Jakarta Barat kondusif. Sejauh ini, tidak terpantau kepanikan warga untuk berburu minyak goreng.

"Di wilayah kami tidak ada panic buying atau yang lain yang menyebabkan masalah terkait minyak goreng," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya