Buru Pelaku, Polisi Gali Motif Penembakan KRL Tanah Abang-Rangkasbitung

Polisi tengah menyelidiki kasus penembakan atau peluru nyasar pada salah satu gerbong KRL jurusan Tanah Abang-Rangkasbitung.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 31 Mar 2022, 16:53 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2022, 16:53 WIB
FOTO: Kapasitas Penumpang KRL Tetap Dibatasi
Calon penumpang KRL menunggu kereta di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Selasa (15/3/2022). PT KAI Commuter tetap menggunakan protokol kesehatan dengan menerapkan kapasitas pengguna sesuai ketentuan terbaru dari SE Kemenhub No.25/2022 adalah maksimum sebesar 60 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kasus penembakan atau diduga peluru nyasar di salah satu gerbong KRL jurusan Tanah Abang-Rangkasbitung, pada Rabu (30/3/2022) malam diketahui menggunakan senapan angin. Polisi kini tengah memburu pelaku.

Terkait hal itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan meminta, pengguna untuk bijak dalam menggunakan senapan angin, karena tidak ada pembenaran jika sudah mengganggu ketertiban umum.

"Tentu ini sangat menganggu ketertiban umum, apakah ini perbuatan yang dilakukan secara sengaja atau tidak, tentu ini perbuatan yang tidak dibenarkan secara hukum dan penyidik dari Polda Metro Jaya tentunya akan melakukan penangan kasus ini," tegas Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (31/3/2022).

Zulpan memastikan, kasus penembakan ini diusut tuntas oleh penyidik Polda Metro Jaya. Polisi saat ini tengah mencari pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, sekaligus menggali motif penembakan.

"Kita harap juga nanti bisa ketahui siapa yang melakukan penembakan tersebut dan juga motifnya, nanti kita akan sampaikan apabila pelakunya sudah kita amankan," kata Zulpan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Diduga Ditembak di Kawasan Kebayoran

FOTO: Waspada Ancaman Omicron hingga Februari Mendatang
Kepadatan calon penumpang kereta Commuter Line (KRL) di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Kementerian Kesehatan memprediksi penyebaran kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia akan terus terjadi hingga mencapai puncaknya pada Februari 2022. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Zulpan menambahkan, temuan polisi sejauh ini adalah proyektil dan jarak lokasi tembakan. Karenanya, Puslabfor Polri kini tengah mendalami asal usul dari proyektil tersebut.

"Penyidik sudah mendapatkan proyektil dari peluru tersebut yang diperkirakan dari senapan angin yang saat ini masih kita lakukan pengujian dan penelitian di Labfor Polri dan kita sudah mengetahui lokasi penembakan itu kurang lebih 200 m sebelum stasiun Kebayoran," ucap Zulpan menutup.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya