Wamenag: 12 Hari Ramadhan, Masjid Penuh dan Masyarakat Beribadah dengan Lancar

Berjalan lancarnya puasa yang sudah hampir dua pekan ini dikarenakan, masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) saat melaksanakan ibadah.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2022, 22:09 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2022, 22:09 WIB
Apa Konsep Wisata Halal Versi Kementerian Agama?
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid. (dok.Instagram @zainuttauhidsaadi/https://www.instagram.com/p/CU6AEw3hqzp/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan, selama 12 hari Ramadhan dipastikan berjalan dengan lancar. Hal ini dikatakan usai kegiatan Rakor Lintas Sektoral Bidang Operasional Tahun 2022 di Mabes Polri, Jakarta Selatan.

"Instruksi dari bapak presiden dan itu ditindaklanjuti melalui surat edaran Nomor 8 Tahun 2022, tentang pedoman penyelenggaraan ibadah pada bulan puasa dan Idul Fitri di masa pandemi," kata Zainut kepada wartawan, Kamis (14/4/2022).

"Alhamdulillah selama 12 hari dalam pantauan kami surat edaran ini diterima dengan baik oleh masyarakat, masyarakat bisa melaksanakan ibadah Ramadannya dengan lancar," sambungnya.

Berjalan lancarnya puasa yang sudah hampir dua pekan ini dikarenakan, masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) saat melaksanakan ibadah.

"Masjid-masjid penuh, ibadah teraweh, tadarusan itikaf dan ibadah Ramadan lain bisa berjalan dengan baik, dan itu semuanya dipastikan harus tetap menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.

Selain itu, tak lupa pihaknya juga mengimbau kepada para penceramah agar dapat menyampaikan isi ceramah ramadhan yang tidak memecah belah bangsa.

"Kami juga mengimbau dalamhttps://www.liputan6.com/tag/ramadhan surat edaran itu untuk para Dai, penceramah menyampaikan pesan-pesan agama secara damai yang mengajak kerukunan, kekeluargaan, ukhuwah dan juga tidak mempertentangkan persoalan-persoalan yang sifatnya furu'iyah masalah khilafiyah, perbedaan-perbedaan yang sifatnya agama," jelasnya.

 

Vaksinasi di Bulan Ramadhan

Terkait dengan vaksinasi, menurutnya penyelenggaraan vaksinasi di bulan Ramadan ini tetap diperbolehkan atau dilaksanakan.

"Itu juga diperkuat oleh fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), dari Nahdatul Ulama dan juga dari Muhammadiyah yang memperbolehkan vaksin dilaksanakan pada saat orang melaksanakan ibadah puasa," ucapnya.

"Untuk itu kami terus mendorong mengajak agar masyarakat bisa menggunakan kesempatan ini untuk melakukan vaksin khususnya adalah melengkapi vaksin untuk yang kedua dan boosternya," sambungnya.

Ia mengungkapkan, Kementerian Agama telah ikut dalam melakukan akselerasi dalam program vaksinasi pada 10 provinsi dengan target satu juta vaksin.

"Kami bekerjasama Polri dan juga TNI untuk melakukan program vaksin ini. Dan yang terakhir untuk pelaksanaan salat Idul Fitri juga diperbolehkan baik itu di masjid dan di tanah lapang tapi dengan catatan tetap menerapkan protokol kesehatan demikian beberapa poin yang bisa kami sampaikan terima kasih," tutupnya.

Perkuat Solidaritas

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas sebelumnya mengajak umat muslim menjadikan Ramadhan sebagai momentum memperkuat solidaritas dan membersihkan residu manusiawi.

"Ramadhan adalah momen kita menata dan memperbaiki kualitas diri. Kita dibina dan dididik untuk menjadi muslim yang tunduk dan patuh terhadap perintah Allah. Kita juga dibiasakan untuk membangun solidaritas dengan sesama," kata Menag Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Sabtu (2/4/2022).

Menurut dia, solidaritas dengan sesama ini dapat terwujud bila seseorang mampu menghilangkan kesombongan dari dirinya. Ini merupakan bagian residu manusiawi yang perlu dibersihkan.

"Adalah kesombongan ketika menganggap diri kita lah yang paling benar, sementara orang lain selalu salah. Adalah kesombongan ketika menganggap diri kita yang paling jujur, sementara orang lain pasti berlaku curang," tutur Menag.

 

Ambil Hikmah Ramadhan

Gus Yaqut, begitu ia biasa disapa, berharap masyarakat dapat mengambil hikmah di bulan suci Ramadan untuk membersihkan residu manusiawi tersebut.

"Satu bulan ke depan di bulan Ramadan ini, di bulan yang penuh maghfirah, di bulan yang penuh ampunan, di bulan yang penuh hikmah dan pelajaran kita akan ditempa untuk membersihkan residu-residu manusiawi seperti itu," ujar Gus Yaqut

"Kita akan lihat nanti, apakah ibadah-ibadah kita selama di bulan ramadan ini tuntas. Apakah ibadah kita selama di bulan ramadan ini mampu memetik segala pelajaran yang diberikan langsung oleh Allah SWT kepada kita," sambung dia.

Yaqut mengatakan, ini adalah tahun ketiga umat muslim Indonesia menyambut Ramadhan di tengah pandemi Covid-19.

Meskipun kondisi pandemi sudah melandai, dia berpesan agar masyarakat tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes) selama Ramadhan.

"Pada tahun ini, momen Ramadhan masih dalam suasana pandemi Covid-19. Meski telah melandai, namun mari kita tetap menjaga diri dengan terus meningkatkan kesadaran tentang kebersihan dan kesehatan," pesan Menag.

Reporter: Nur Habibie/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya