Jokowi Catat Janji Prabowo, Bawa Defend ID Masuk 50 Perusahaan Pertahanan Dunia

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengapresiasi pembentukan holding BUMN industri pertahanan yang bernama Defend ID.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 20 Apr 2022, 20:45 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2022, 20:45 WIB
Presiden Jokowi  menyaksikan penandatanganan kerja sama antara Menteri BUMN Erick Thohir dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
Presiden Jokowi menyaksikan penandatanganan kerja sama antara Menteri BUMN Erick Thohir dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Surabaya, Jawa Timur. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengapresiasi pembentukan holding BUMN industri pertahanan yang bernama Defend ID.

Dia mengatakan dirinya mencatat janji Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang akan membawa Defend ID menjadi 50 perusahaan pertahanan teratas di di dunia.

"Ini saya catat janjinya. Janji ini saya catat. Defend ID akan menjadi top 50 perusahaan pertahanan dunia," kata Jokowi dalam Peluncuran Holding dan Program Strategis BUMN Industri Pertahanan sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (20/4/2022).

Selain itu, dia berharap Defend ID dapat mendorong peningkatan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sehingga dapat menurunkan impor alat pertahanan dan keamanan.

Jokowi juga meminta agar TKDN produk-produk pertahanan unggulan terus ditingkatkan hingga dapat mencapai angka 100 persen.

"Kita harus bergerak cepat, lincah, dan juga jeli melihat peluang. Proaktif menjawab peluang agar bisa menjadi bagian dari rantai pasok global. Ini penting dengan tetap mengutamakan pemenuhan kebutuhan di dalam negeri," jelas dia.

Lebih lanjut, Jokowi menyatakan bahwa Defend ID akan menjadi ujung tombak kemandirian industri pertahanan di Indonesia. Menurut dia, penguasaan teknologi dan manufaktur komponen terkini merupakan keharusan, salah satunya dengan membangun kerja sama global secara luas.

"Terus berinovasi mencari cara dan mencari terobosan, baik itu terobosan di bidang SDM, dibidang bahan baku, bidang produk, proses bisnis dan operasionalnya. Semuanya, semuanya harus excellent yang terbaik," ujar Jokowi.

 

Diresmikan Jokowi

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi secara resmi meluncurkan holding BUMN pertahanan Defence Industry Indonesia atau Defend ID. Pembentukan Defend ID sejalan dengan kebutuhan Indonesia dalam upaya membangun kemandirian industri pertahanan yang bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri dan siap memasuki pasar luar negeri.

"Kita memang harus segera membangun kemandirian industri pertahanan. Mendorong industri pertahanan dalam negeri agar sepenuhnya siap memasuki era persaingan baru," ujar Jokowi dikutip tayangan youtube, Jakarta, Rabu (20/4/2022).

Defend ID diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pertahanan pokok untuk menjaga kedaulatan Indonesia. Dia juga meminta, kemandirian industri pertahanan harus diwujudkan bersama-sama.

"Tidak bisa sendiri-sendiri, tidak bisa parsial, tdak bisa. Kita harus perkuat industrinya. Kita juga harus bangun ekosistemnya, agar tumbuh dan berkembang semakin maju," kata dia.

 

Terdiri dari 5 Perusahaan

Sementara itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan bahwa keanggotaan holding BUMN Industri Pertahanan yang diluncurkan terdiri dari lima perusahaan BUMN yang bergerak di bidang industri pertahanan.

Mulai dari, PT LEN Industri yang juga merupakan induk dari Defend ID, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, hingga PT Dahana.

Prabowo pun menargetkan Defend ID masuk ke 50 industri pertahanan terbesar di dunia pasa 2024.

"Diharapkan dengan adanya holding BUMN Industri Pertahanan (Defend ID) ini akan meningkatkan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) menjadi 50 persen untuk teknologi-teknologi kunci dan akan menjadi industri 50 besar di dunia dalam bidang industri pertahanan pada tahun 2024," tutur pria yang duduk sebagai Ketua Umum Gerindra itu.

 

Mandiri

Kehadiran Defend ID juga diharapkan menjadi solusi mempercepat kemandirian industri pertahanan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan alutsista dalam negeri. Baik dari sisi kuantitas, sumber daya manusia maupun kualitas teknologinya.

Dalam kegiatan tersebut juga ada sejumlah mata acara lainnya. Antara lain penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Pertahanan dan kementerian BUMN dalam hal dukungan BUMN Industri pertahanan untuk kemandirian alat peralatan pertahanan dan keamanan.

Penandatanganan kontrak kerjasama antara Defend ID dan Kementerian Pertahanan. meliputi kontrak pengadaan 13 unit radar CGI dan pendukungnya antara PT Len Industri dan Kementrian Pertahanan. Kontrak pengadaan amunisi kaliber kecil antara PT Pindad dan Kementerian Pertahanan. Kontrak MRO modernisasi 12 unit pesawat c-130 antara PT dirgantara Indonesia dan Kementerian Pertahanan.

Kemudian, Kesepakatan MRO dan peningkatan kemampuan serta modernisasi kapal perang tni-al sebanyak 41 kapal perang antara PT Pal Indonesia dan Kementerian Pertahanan senilai USD 1,1 miliar.

Heads of agreement teknologi elektronika pertahanan antara PT Len Industri dan Tales Internasional SAS perancis. Serta MoU untuk produksi bersama produk armour assault vehicle antara PT Pindad dan FNSS Turki.

Selain itu, ada juga penandatangan global strategic partnership. Peluncuran kapal cepat rudal, serta peresmian pabrik elemented detonator.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya