Demo Buruh di Patung Kuda, Begini Cara Polisi Antisipasi Perusuh

Polisi mengantisipasi massa perusuh yang mencoba menyusup di antara peserta demo buruh dan mahasiswa.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 21 Mei 2022, 16:46 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2022, 16:46 WIB
Massa Demo Buruh May Day Fiesta mulai memadati depan Gedung DPR MPR, Jakarta.
Massa Demo Buruh May Day Fiesta mulai memadati depan Gedung DPR MPR, Jakarta. (Nanda Perdana)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi mengantisipasi massa perusuh yang mencoba menyusup di antara peserta demo buruh dan mahasiswa.

Sejumlah buruh dan mahasiswa unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat hari ini, Sabtu (21/5/2022).

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan menerangkan, Polda Metro Jaya mengerahkan personelnya untuk mengawal aksi unjuk rasa sejak dari titik keberangkatan peserta aksi.

"Tentunya untuk mengantisipasi terjadinya penyusupan di dalam aksi ini, Polda Metro Jaya mengawal kegiatan mereka, mulai mereka dari titik berangkat sehingga dalam perjalanan mereka tidak ada hambatan," kata Zulpan di Jakarta Pusat, Sabtu (21/5/2022).

Zulpan menerangkan, pihaknya juga menempatkan personel di lokasi. Di samping mengamankan, anggotanya ditugaskan berkoordinasi dengan koordinator aksi supaya menunjukkan surat pemberitahuan yang telah disampaikan kepada Polda Metro Jaya sehingga, massa yang melakukan unjuk rasa dipastikan sah.

"Kemudian juga kita melihat seragam yang mereka gunakan. Kalau kelompok mahasiswa biasanya menggunakan almamater, nah ini akan kita lindungi. Jadi orang yang tidak memiliki kesamaan keseragaman akan kita pisah kan," ujar dia.

Zulpan menyatakan, Polda Metro Jaya siap menjaga dan mengawal kegiatan penyampaian pendapat di muka umum yang diadakan oleh elemen buruh.

"Kita berharap semuanya bisa berjalan tertib," ujar dia.

Buruh dan Mahasiswa Kembali Turun ke Jalan, Ini Tuntutannya

Sejumlah aliansi buruh dan mahasiswa turun ke jalan. Mereka menyampaikan aspirasi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Sabtu (21/5/2022).

Ketua Umum Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Nining Elitos menerangkan, peserta aksi membawa empat tuntutan utama yakni meminta pemerintah mencabut Omnibus Law RUU Cipta Kerja beserta turunnya. Kedua, menghentikan pembahasan revisi undang-undang dan pembentukan peraturan perundang-undangan.

Ketiga, hentikan aksi represif aparat dan kriminalisasi terhadap gerakan rakyat. Terakhir, menuntut pemerintah menurunkan harga BBM, tarif dasar listrik, LPG dan sembako.

Nining menyebut, kenaikan harga berimbas pada kehidupan buruh. Apalagi upah buruh tidak dinaikan.

"Buruh tercekik, dan kenapa itu menjadi tuntutan utama kita," ujar dia.

Terpisah, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin menerangkan, sebanyak 5.750 personel dikerahkan untuk mengawal aksi unjuk rasa hari ini.

"Kita bagi di dua titik untuk mengantisipasi, jadi saat ini kegiatan kita adalah pengawalan jalannya penyampaian pendapat di muka umum di dua titik yakni di DPR dan di Patung Kuda Arjuna Wiwaha," ujar Komarudin.

Massa Diminta Jaga Ketertiban

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengingatkan peserta unjuk rasa mematuhi undang-undang yang berlaku.

"Tentunya kami mengimbau kepada semua elemen yang mau menyampaikan pendapat di muka umum sebagaimana diatur Nomor 9 tahun 1998 tentunya juga harus menjaga ketertiban umum dan ruang publik yang lain," ujar dia.

Zulpan mengatakan, rencana unjuk rasa telah disampaikan ke pihak kepolisian. Menurut dia, peserta sendiri berjumlah 500 orang.

Zulpan mengatakan, pihaknya telah mengerahkan sejumlah personel untuk mengamankan selama aksi unjuk rasa berlangsung.

"Polisi akan mengawal, khususnya Polda Metro Jaya akan mengamankan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya tentunya dengan protap yang kita miliki dan juga secara humanis tentunya," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya