Pukul Dayung Jadi Ritual Damkar Depok Untuk Temukan Korban Hanyut di Ciliwung

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok melakukan ritual memukul dayung. Hal itu dilakukan sebelum melakukan pencarian korban anak yang hanyut di Kali Ciliwung.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 27 Mei 2022, 13:31 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2022, 13:31 WIB
Petugas Damkar Kota Depok melakukan ritual sebelum melanjutkan pencarian anak hanyut di Kali Ciliwung, Kota Depok. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)
Petugas Damkar Kota Depok melakukan ritual sebelum melanjutkan pencarian anak hanyut di Kali Ciliwung, Kota Depok. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)... Selengkapnya

Liputan6.com, Depok - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok melakukan ritual memukul dayung. Hal itu dilakukan sebelum melakukan pencarian korban anak yang hanyut di Kali Ciliwung.

Kabid Penanggulangan Bencana pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Denny Romulo mengatakan, ritual memukul dayung menjadi salah satu cara anggota melakukan pencarian korban hanyut. Ritual memukul dayung dilakukan Komandan Regu (Danru) Sastra sebelum bergabung dengan tim relawan dan petugas gabungan lainnya.

“Danru Sastra pasti berdoa kepada tuhan setelah itu langsung memukul dayung ke aliran Kali Ciliwung hingga beberapa kali,” ujar Denny kepada Liputan6.com, Jumat (27/5/2022).

Denny menjelaskan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok menekankan kepada anggota setiap melaksanakan tugas terlebih dahulu berdoa kepada Tuhan, untuk dimudahkan dalam pekerjaannya. Namun setiap Danru Sastra diturunkan untuk pencarian korban hanyut, selalu menggunakan kelebihannya dengan ritual sebelum mencari korban.

“Intinya dia selalu berdoa semoga korban cepat diketemukan,” jelas Denny.

Gunakan Perahu Karet

Denny mengungkapkan, pencarian korban dilanjutkan dengan menggunakan perahu karet menyisir Kali Ciliwung. Namun pada pencarian hari ini, pihaknya memperluas radius pencarian hingga dua kilometer.

“Sebelumnya kan 100 sampai 200 meter dari lokasi hilang, kini radiusnya capai dua kilometer,” ungkap Denny.

Petugas gabungan menyisir pencarian dari titik lokasi korban hilang hingga jembatan Panus. Sekitar pukul 10.30 WIB korban berinisial I (10) yang hanyut telah ditemukan tim gabungan pencarian korban.

“Korban ditemukan tersangkut batu di jembatan Panus jaraknya kalau dari lokasi pencarian sekitar dua kilometer,” ucap Denny.

Meninggal

Denny menuturkan, saat ditemukan kondisi korban sudah dinyatakan meninggal dunia. Tim gabungan berusaha melakukan evakuasi korban menggunakan kantong jenazah untuk di naikan ke daratan dan selanjutnya korban dibawa ke rumah duka di wilayah Kelurahan Ratu Jaya.

“Pencarian korban dinyatakan selesai karena sudah ditemukan tim gabungan,” tutur Denny.

Infografis Banjir Rob dan Jebolnya Tanggul Laut di Semarang. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Banjir Rob dan Jebolnya Tanggul Laut di Semarang. (Liputan6.com/Trieyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya