Update Covid-19 Rabu 1 Juni 2022: Positif 6.055.341, Sembuh 5.895.606, Meninggal 156.594

Data update pasien Covid-19 tersebut tercatat sejak Selasa 31 Mei 2022 pukul 12.00 WIB, hingga hari ini, Rabu (1/6/2022) pada jam yang sama.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 01 Jun 2022, 18:59 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2022, 18:45 WIB
Bolehkah Si Kecil Melakukan Pengecekan Swab Test COVID-19?
Ilustrasi tes Covid-19 (unsplash.com/Annie Spratt)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 masih terus melaporkan adanya penambahan kasus positif, sembuh, dan meninggal dunia akibat virus Corona di Indonesia.

Pada hari ini, Rabu (1/6/2022) bertambah 368 orang positif Covid-19.

Total akumulatifnya hingga kini ada 6.055.341 orang di Indonesia terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona yang menyebabkan Covid-19.

Untuk kasus sembuh ada penambahan 183 orang pada hari ini. Sampai saat ini di Indonesia total akumulatif ada 5.895.606 pasien berhasil sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19.

Sementara itu, kasus meninggal dunia pada hari ini bertambah 3 orang. Di Indonesia total akumulatifnya terdapat 156.594 orang meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19 hingga saat ini.

Data update pasien Covid-19 tersebut tercatat sejak Selasa 31 Mei 2022 pukul 12.00 WIB, hingga hari ini, Rabu (1/6/2022) pada jam yang sama.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta masyarakat segera melakukan vaksinasi Covid-19 dosis kedua dan booster (penguat), meski saat ini kondisi pandemi sudah melandai. Menurut dia, kondisi pandemi Covid-19 yang melandai tak boleh membuat masyarakat lengah.

Jokowi mengatakan saat ini aktivitas serta ekonomi masyarakat susah kembali normal dan bergerak kembali. Hal ini, kata dia, berkat keberhasilan semua masyarakat dalam mengendalikan pandemi Covid-19 dengan baik.

"Ingat kita semua tidak boleh lengah. Momentum pemulihan ini harus kita jaga," kata Jokowi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin 30 Mei 2022.

"Untuk itu, saya meminta masyarakat agar tetap melakukan vaksinasi Covid-19 secara lengkap 2 dosis ditambah vaksinasi booster untuk cegah penularan," sambungnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jokowi Ingatkan Pentingnya Vaksinasi Booster

FOTO: Program Vaksinasi Booster COVID-19 Sasar Kelompok Rentan
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga kepada warga saat pelaksanaan vaksinasi booster COVID-19 di Puskesmas Cilandak, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Pemerintah mulai program vaksinasi booster COVID-19 gratis untuk masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Jokowi menekankan pentingnya vaksinasi booster agar masyarakat tak terpapar Covid-19. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, vaksinasi booster dapat meningkatkan kekebalan imunitas hingga dua kali lipat daripada dosis kedua.

"Vaksinasi booster ini juga diperlukan untul melindungi orang tua dan kelompok masyarakat rentan atau memiliki komorbid dari penularan Covid-19," ucap dia.

Jokowi memastikan saat ini stok vaksin Covid-19 pemerintah untuk booster lebih dari cukup. Dia juga mengingatkan masyarakat tak memilih-milih jenis vaksin sebab semua manfaatnya sama.

"Saya minta masyarakat memanfaatkan fasilitas vaksin booster gratis ini dan jangan pilih-pilih jenis vaksin, karena semua jenis vaksin manfaatnya sama, untuk melindungi kita semua menghadapi pandemi Covid-19," tutur dia.

"Mari kita jaga momentum baik ini bersama-sama agar Indonesia kembali pulih dan ekonomi semakin membaik," jelas Jokowi.

Indonesia Dipuji PBB

Vaksin Covid-19 Moderna untuk Warga Jakarta
Petugas memeriksa kesehatan penerima vaksin covid-19 di RSUD Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (25/8/2021). Vaksin Moderna di Jakarta diberikan untuk warga yang tidak bisa menggunakan vaksin AstraZenecca dan Sinovac berdasarkan surat keterangan dari fasilitas kesehatan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Abdulla Shahid mengapresiasi penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Dia mengaku senang Indonesia dapat menggelar acara internasional secara tatap muka.

Hal tersebut disampaikan Abdulla Shahid saat menyampaikan sambutan pada The 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Rabu 25 Mei 2022.

"Kami semua sangat senang melihat Bali, berkumpul acara tatap muka hari ini dalam skala besar. Saya telah diberitahu bahwa sekitar tujuh ribu peserta telah mendaftar untuk pertemuan hari ini," kata Abdulla Shahid dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Rabu, 25 Mei 2022.

"Ini merupakan bukti komitmen kuat dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Yang Mulia Presiden Joko Widodo untuk memerangi Covid-19 dan mengembalikan negara ke jalur pemulihan," sambungnya.

Abdulla juga menyampaikan penghargaan kepada pemerintah Indonesia yang telah menjadi tuan rumah GDPRR 2022 di tengah pemulihan global dari Covid-19.

"Saya ingin menyampaikan penghargaan yang tulus kepada pemerintah Indonesia yang telah menjadi tuan rumah platform global pengurangan risiko bencana serta memberikan pujian, baik Indonesia, maupun UNDDR atas usaha bersama ini," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Deputi Sekretaris Jenderal PBB, Amina Jane Mohammed yang mengapresiasi sejumlah langkah dan kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air. Sehingga, konferensi GPDRR 2022 dapat digelar secara tatap muka dan aman.

Dia juga mengapresiasi pencapaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Amina menilai tak mudah bagi pemerintah Indonesia memvaksinasi 270 juta populasi.

"Memvaksinasi populasi 270 juta adalah prestasi besar, dan kami memuji kepemimpinan Indonesia atas program vaksinnya untuk menjaga semua orang aman," jelas Amina.

Perjalanan Kasus Corona di Indonesia

Kejar Capaian Target Vaksinasi
Warga menjalani skrining kesehatan sebelum vaksinasi COVID-19 di Jalan Pancoran Buntu II, Pancoran, Jakarta, Jumat (10/12/2021). Sebanyak 23 warga Pancoran Buntu II yang termasuk kelas golongan menengah ke bawah menerima vaksin untuk menciptakan kekebalan kelompok. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.

Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat

Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.

Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres)

Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.

Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.

Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.

Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.

Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.

Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.

Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.

Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.

Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.

Infografis Benarkah Vaksin Covid-19 Bikin Kekebalan Tubuh 100 Persen?
Infografis Benarkah Vaksin Covid-19 Bikin Kekebalan Tubuh 100 Persen?
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya