Dituding Ambisius Maju Pilpres, Ganjar: Soal Capres, Hak Prerogatif Bu Mega

Kerap dibandingan dengan Puan Maharani, Ganjar mengatakan apa yang dilakukannya saat ini merupakan bagian dari kerjanya sebagai kepala daerah. Dia kini hanya fokus bekerja sebagai Gubernur Jawa Tengah, bukan calon presiden.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 02 Jun 2022, 06:04 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2022, 06:04 WIB
Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo. (Foto: Dok. Instagram @ganjar_pranowo)
Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo. (Foto: Dok. Instagram @ganjar_pranowo)

Liputan6.com, Jakarta Sosok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat sorotan tajam dari  politikus senior PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan lantaran namanya selalu masuk tiga besar dalam sejumlah survei calon presiden (capres).  

Ganjar dinilai hanya pandai memoles diri demi meraih popularitas sebagai capres, berbeda dengan sosok Puan Maharani yang dianggap lebih banyak bekerja, dan punya banyak prestasi. 

Merespons hal itu, Ganjar mengatakan apa yang dilakukannya saat ini merupakan bagian dari kerjanya sebagai kepala daerah. Dia pun menegaskan, kini hanya fokus bekerja sebagai Gubernur Jawa Tengah, bukan calon presiden. 

Terkait dengan sosoknya yang kerap dibanding-bandingkan dengan Puan Maharani dalam kontestasi Pilpres, Ganjar mengaku enggan merespons lebih jauh. Menurutnya, siapa sosok yang nantinya akan dipilih menjadi capres oleh PDIP merupakan ranah ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri. 

"Soal calon presiden, itu prerogatif ketua umum, Bu Mega,” tegas Ganjar kepada Liputan6.com, Rabu, (1/6/2022). 

Soal kritik keras Trimedya terhadap dirinya, yang hanya dianggap pandai memoles diri di medsos, ganjar pun merespons santai. Dia menganggap, hal itu sebagai bahan koreksi. 

"Semua kritik apalagi dari kolega menjadi koreksi buat saya. Bang Trimed itu orang cerdas yg sangat kritis. Saya tahu persis maksud beliau sangat baik: koreksi,” ucap mantan Anggota DPR RI ini. 

 

 

Ditudinga Jago Memoles Diri

PDIP Luncurkan Buku Catatan Hukum Akhir Tahun 2018
Ketua DPP PDIP Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan Trimedya Panjaitan berbicara dalam peluncuran buku Catatan Hukum Akhir Tahun 2018 PDIP, Jakarta, Kamis (20/12). Trimedya mengakui banyak kepala daerah PDIP terjaring OTT. (Liputan6.com/FaizalFanani)

Sebelumnya politikus senior PDIP Trimedya Panjaitan menilai mengkritik gaya Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang ia nilai hanya memoles diri dari opini publik. 

"Jatuh dari sepeda, akting ada hari kanker botak, bukan yang begitu-begitu, coba apa gunanya Ganjar botak tunjukkan empati, kan enggak juga, kenapa dia enggak botak ketika Indonesia kalah di semifinal Sea Games,” kata Trimedya dalam keterangannya, Rabu (1/6/2022).

Dia lantas membandingkan kinerja Ganjar dengan track record Puan. Dia mengingatkan Puan sudah menjabat Ketua Fraksi PDIP di era oposisi SBY saat itu 2009-2014 dan Ganjar ada sebagai Anggota Fraksi saat itu. 

"Mbak Puan kinerjanya dari mulai ketua Fraksi kemudian dia bisa mengorganisir PDI Perjuangan sebagai partai oposisi kita bisa diperhitungkan. Lihat saja kami dulu banyak atraksi yang kita lakukan beda dengan yang oposisi sekarang, enggak jelas,” ungkap Trimedya.

Mantan Ketua Bidang Hukum DPP PDI Perjuangan ini pun berpandangan, sosok Puan adalah pemimpin yang apa adanya, tak suka berpura-pura di ruang publik seperti Ganjar.

“Mbak Puan bukan tipe pemimpin yang suka berpura pura yang memoles dirinya seakan akan populis seakan akan berpihak kepada rakyat, tapi mbak Puan mencoba menjadi pemimpin ya begitulah dia apa adanya, dia lahir dari sebagai cucu Bung Karno, anak Bu Mega anak Pak Taufik kemudian jadi Politisi di tingkat nasional ya dia enggak perlu kepura puraan,” kata Trimedya.

Lalu, ia mengklaim Puan sebagai Menko PMK 2014-2019 berhasil mengorganisir 7 Kementerian seluruhnya berkinerja baik dan relatif berhasil. 

"Semuanya baik penyerapan anggarannya semuanya baik kinerjanya juga baik kemudian dia relatif berhasil membuat tagline revolusi mental membumi dan itu kan sempat menjadi ikon kita ya, revolusi mental itu kan yang digaungkan juga oleh Pak Jokowi,” paparnya.

Wakil Ketua MKD DPR ini pun menganggap Puan berhasil memimpin DPR di tengah konstelasi politik yang tinggi.

"Pimpinan DPR ini kan jagoan-jagoan semua, ada Azis ada Dasco ada Muhaimin ada Rachmat Gobel. Dia iuga bisa memimpin pemilihan pimpinan komisi dan AKD mulus semuanya, itu jelas ukuran-ukuran kinerja, itu yang harus kita sampaikan ke masyarakat,” ucapnya.

 

Hubungan Ganjar-PDIP Baik

Hasto Kristiyanto Saat Memberikan Arahan di Pembukaan Sekolah Partai Gelombang II
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Saat Memberikan Arahan di Pembukaan Sekolah Partai Gelombang II (Foto: Dkumentasi PDIP).

Hubungan yang tampak memanas antara sejumlah elite PDIP dengan Ganjar ini dibantah oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto. Dia  membantah hubungan partainya dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merenggang. 

Hasto mengatakan, persepsi itu dibuat-buat sebagai skenario politik yang digalang pihak di luar.

"Renggang, dekat, jauh itukan persepsi yang suatu skenario politik yang digalang pihak lain," ujar Hasto di sela Festival Kopi Tanah Air di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Jumat (27/5/2022).

Hasto mengatakan, Ganjar Pranowo merupakan salah satu kepala daerah yang merupakan hasil kaderisasi PDIP. Ia memastikan hubungan Ganjar dan partai tidak ada masalah.

"Bagi PDIP, Pak Ganjar, Pak Olly Dondokambey, Pak Koster adalah gubernur yang lahir dari proses kepemimpinan partai," kata dia.

Selain itu, Ganjar juga turut hadir dalam setiap agenda yang digelar PDIP. Misalnya dalam Festival Kopi Tanah Air, Ganjar juga ikut hadir memantau secara daring.

"Tadi seluruh gubernur PDIP ikut laporan dari kepala sekretariat, Pak Koster ikut, Pak Olly Dondokambey ikut, Pak Ganjar juga ikut," ucap Hasto.

Infografis Relawan Tokoh Bermunculan Jelang Pilpres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Relawan Tokoh Bermunculan Jelang Pilpres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya