Hadapi Krisis Pangan, Jokowi Ingin Perluas Lahan untuk Tanam Sorgum

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berencana untuk memperluas lahan untuk menanam sorgum di Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia menilai sorgum bisa menjadi alternatif pangan pengganti jagung dan gandum.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 02 Jun 2022, 12:44 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2022, 12:44 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Sidang Kabinet Pengarahan Presiden dan APBN 2022 di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 17 November 2021. (Dok Sekretariat Kabinet RI)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi berencana untuk memperluas lahan untuk menanam sorgum di Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia menilai sorgum bisa menjadi alternatif pangan pengganti jagung dan gandum.

"Tadi saya perintahkan kepada gubernur dan bupati untuk betul-betul memastikan berapa luasan lahan yang bisa dipakai untuk menanam sorgum ini. Sehingga kita tidak tergantung kepada gandum, tidak tergantung pada jagung dari impor," kata Jokowi usai menanam bibit dan meninjau panen sorgum di Sumba Timur NTT, Kamis (2/6/2022).

Dia mengatakan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan, dunia akan mengalami krisis pangan. Jokowi menyebut saat ini krisis pangan sudah mulai terlihat di mana harga-harga pangan dunia mengalami lonjakan.

Untuk itu, Jokowi menekankan pentingnya Indonesia memiliki rencana besar dalam menghadapi ancaman krisis pangan. Salah satunya, dengan menyiapkan alternatif bahan pangan sehingga Indonesia tak tergantung pada beras.

"Kita ingin banyak alternatif-alternatif, pilihan-pilihan yang bisa kita kerjakan di negara kita diversifikasi pangan, alternatif-altetnatif bahan pangan, tidak hanya tergantung pada beras," jelasnya.

"Karena kita memiliki jagung, memiliki sagu, dan juga sebetulnyta tanaman kita adalah sorgum, barangnya ini," sambung Jokowi.

 

Sudah Ditanam di Sumba

Jokowi menyampaikan sorgum sudah ditanam di Kabupaten Sumba Timur di atas lahan seluas 60 hektare. Hasilnya, sangat baik karena bisa menghasilkan paling sedikit 5 ton per hektare.

"Kita lihat sendiri hasilnya sangat baik secara ekonomi juga masuk, bisa merekrut banyak sekali SDM tenaga kerja kita dan hasilnya per hektare per tahun bersih kurang lebih 50-an juta, ini juga sangat bagus," tuturnya.

Jokowi berharap sorgum menjari alternatif pangan dalam menghadapi krisis pangan dunia. Bahkan, dia membuka kemungkinan untuk ekspor sorgum apabila sudah memenuhi kebutuhan nasional.

"Kita akan perbesar tanaman sorgum ini di Provinsi NTT dengan harapan kita miliki alternatif pangan dalam rangka krisis pangan dunia. Kalau kita ada berlebih, ada stok, ya gapapa, justru ini yang ingin kita ekspor dan menghasilkan devisa bagi negara," ungkap Jokowi.

Infografis Prosesi dan Perkemahan Jokowi di Titik Nol IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Prosesi dan Perkemahan Jokowi di Titik Nol IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya