Jelang Idul Adha, Cak Imin Desak Pemerintah Cari Solusi Stabilkan Harga dan Percepat Vaksinasi PMK

Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar mendesak pemerintah segera mencari solusi untuk menstabilkan harga pangan yang saat ini sedang melonjak naik jelang Idul Adha.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 04 Jul 2022, 16:04 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2022, 16:04 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin)
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). (Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar mendesak pemerintah segera mencari solusi untuk menstabilkan harga pangan yang saat ini sedang melonjak naik jelang Idul Adha.

“Saya kira pemerintah harus segera mencari formula dan solusi mengatasi kenaikan harga kebutuhan pokok, bagaimana menstabilkan harga-harga barang di pasar jelang Idul Adha ini,” kata Cak Imin, dalam keterangannya, Senin (4/7/2022)

Caki Imin alias Gus Muhaimin juga menyoroti Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) yang dinilainya perlu segera mencari solusi cepat mengatasi kenaikan harga-harga bahan pokok.

“Pak Menteri Perdagangan harus cepat mencari solusi, bagaimana tuntutan masyarakat yang meminta harga-harga barang dapat segera stabil itu juga realistis dan perlu segera diatasi,” ujarnya.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga mengingatkan peternak dan pembeli hewan kurban untuk betul-betul mewaspadai merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK), terlebih penyakit ini ada yang tidak bergejala.

“Penyakit mulut dan kuku ini harus diantisipasi betul. Apalagi ada yang tanpa gejala ya. Jadi jangan sampai niat ibadah kurban kita malah nanti membawa mudarat pada orang lain,” tegas Gus Muhaimin.

Ia mendesak mempercepat dan memperluas jangkauan vaksinasi PMK, terutama di daerah-daerah yang terdeteksi penyakit tersebut.

“Betul, vaksinasi PMK harus dipercepat dan diperluas untuk menekan penularan PMK. Ini juga akan menambah ketenangan di tengah masyarakat yang ingin berkurban dan akan mengonsumsi hewan kurban,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian telah menjamin pasokan hewan kurban untuk Idul Adha 1443 H/2022 M telah tercukupi dengan perkiraan kebutuhan sebanyak 1.808.522 ekor.

Kementan mencatat potensi ketersediaan hewan kurban 2022 sebanyak 2.278.158 ekor yang artinya masih terjadi surplus sebanyak 469.636 ekor. Meski melebihi kebutuhan, tidak semua hewan tersebut dapat dikirim ke seluruh daerah yang membutuhkan akibat pembatasan lalu lintas ternak.

Dukung Kesiapan Idul Adha di DKI Jakarta, Kementan Siapkan Ribuan Hewan Ternak dan Bahan Pangan

 Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1443 Hijriah semakin dekat. Untuk mendukung kesiapan menyambut hari raya kurban di wilayah DKI Jakarta, Kementerian Pertanian (Kementan) menyediakan ribuan hewan ternak dan kebutuhan pangan lainya seperti komoditas bawang, minyak goreng, beras dan aneka jenis cabai.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa dukungan tersebut merupakan kerja nyata pemerintah dalam menjaga ketersediaan pangan di Jakarta. Sejauh ini, kata dia, kementan sudah melakukan mapping terkait supply dan demand di Indonesia.

"Intinya saya dengan pemprov DKI dan dengan Gubernur lain terbuka untuk melakukan supporting system terhadap kebutuhan pangan yang ada di masing masing wilayah. Kita mau yakinkan bahwa suplai kita cukup dan neraca kita aman," ujar SYL dalam kegiatan Launching Dukungan Kementerian Pertanian dalam Penyediaan Ternak Kurban dan Pangan Strategis Bagi Wilayah DKI Jakarta, Senin, 4 Juli 2022.

Khusus untuk cabai dan hewan ternak, Mentan SYL memastikan akan ada pasokan besar dari sejumlah daerah sentra seperti Sumedang, Wonosobo, Temanggung, Kediri bahkan sampai pulau Sulawesi.

Hewan Ternak Sudah Divaksin

Sedangkan untuk keamanan hewan ternak, SYL juga memastikan proses vaksinasi terus berjalan dan sapi yang keluar dari zona merah sudah melalui pemeriksaan, karantina dan pemberian vitamin.

"Sekarang kita punya vaksin 3 juta dan sudah tersimpan di Bogor. 800 ribu diantaranya sudah disuntikan. Memang PMK hadir tetapi Insya Allah daerah hijau kita masih banyak dan gugus tugas gabungan dari BNPB dan lainnya terus bekerja," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya