Top 3 News: Sederet Fakta Terkait Penemuan Paket Bansos Presiden yang Dikubur di Depok

Temuan paket bantuan sosial atau bansos yang dikubur di tanah kosong di Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.

oleh Devira PrastiwiNafiysul QodarRita AyuningtyasMuhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 02 Agu 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2022, 08:00 WIB
Sembako Bansos Presiden
Barang dugaan sembako bantuan presiden yang diduga di pendam di tanah yang berada di kawasan KSU, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini terkait penemuan paket bantuan sosial atau bansos yang dikubur di tanah kosong di Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.

Penemuan itu bermula dari informasi pegawai sebuah perusahaan ekspedisi, Rudi Samin menggali tanah di lahannya bersama rekannya dan ternyata ditemukanlah paket bansos.

Rudi mengatakan, penemuan bansos sembako itu diduga merupakan paket bantuan Presiden untuk warga terdampak Covid-19. Salah satu isi sembako itu adalah beras. Beras tersebut dibungkus dalam karung berukuran 20 kg.

Kemudian ada pula berita soal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi partai pertama yang mendaftar sebagai peserta Pemilu 2024 di Kantor Komisi Pemilihan Umum atau KPU.

Uniknya, jajaran DPP PDIP dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto melakukan long march kebudayaan dari Kantor Pusat partai di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat ke KPU.

Hasto memimpin 26 orang jajaran petinggi DPP PDIP. Mereka berada di baris berikutnya. Di barisan berikutnya adalah 20 orang dari jajaran RedMe dan Artis Nusantara. Lalu diikuti dengan 50 orang pemain angklung.

Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah tentang Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E kini dikembalikan ke satuan asalnya, yakni Korps Brimob Polri.

Diketahui, Bharada E diduga terlibat dalam adu tembak di rumah Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdi Sambo hingga menewaskan Brigadir J beberapa waktu lalu.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan, alasan dikembalikannya Bharada E ke kesatuan asalnya karena masih berstatus sebagai saksi dalam kasus adu tembak yang menewaskan Brigadir J alias Nopriyansyah Yoshua Hutabarat.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Senin 1 Agustus 2022:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

1. Tiga Fakta soal Penemuan Paket Bansos Presiden yang Dikubur di Depok

Barang Diduga Bansos Presiden Ditemukan Tertimbun di Depok
Barang diduga bansos presiden ditemukan tertimbun di kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Minggu (31/7/2022). Penemuan barang diduga bansos presiden untuk warga terdampak COVID-19 yang tertimbun dalam tanah itu terungkap setelah ahli waris pemilik lahan melakukan penggalian menggunakan alat berat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Diduga berawal dari informasi pegawai sebuah perusahaan ekspedisi, Rudi Samin, menggali tanah di lahannya di Depok, Jawa Barat, bersama rekannya. Rupanya, informasi tersebut benar, ada paket bantuan sosial atau bansos yang dikubur di tanah kosong yang berada di Kecamatan Sukmajaya itu.

“Selama tiga hari kami gali dan pada Jumat kemarin kami berhasil menemukan paket sembako yang dipendam,” ujar Rudi Samin kepada Liputan6.com, Minggu 31 Juli 2022.

Penemuan bansos sembako itu diduga merupakan paket bantuan Presiden untuk warga terdampak Covid-19. Salah satu isi sembako itu adalah beras. 

Beras tersebut dibungkus dalam karung berukuran 20 kg. Pada karung beras tersebut tertulis kata-kata "Beras Kita". Sebagian karung sudah terbuka. Beberapa beras pun sudah mulai busuk. 

Sebagian paket sembako di antaranya tertutup terpal biru. Kini, lokasi temuan beras itu terlihat dipasang garis polisi.

Kapolsek Sukmajaya, Kompol Muhammad Melta Mubarak membenarkan adanya temuan bansos yang dipendam di tanah lapang. Namun kasus tersebut sedang ditangani Polres Metro Depok.

“Yang tangani kasusnya Polres Metro Depok,” singkat Mubarak.

 

Selengkapnya...

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

2. Jadi Partai Pertama Daftar ke KPU, PDIP Gelar Parade Budaya

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bertolak menuju Kantor Komisi Pemilihan Umum atau KPU.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bertolak menuju Kantor Komisi Pemilihan Umum atau KPU. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bertolak menuju Kantor Komisi Pemilihan Umum atau KPU.

Diketahui, kedatangan mereka guna mengikuti pendaftaran partai politik peserta Pemilu 2024 yang dibuka mulai hari ini hingga 14 hari ke depan.

Jajaran DPP PDIP dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto mengikuti long march kebudayaan itu dari Kantor Pusat partai di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

Sejak pukul 06.30 WIB, para peserta sudah bersiap-siap. Isinya terdiri dari 11 orang pembawa Pataka Burung Garuda-Bendera Merah Putih, didampingi 10 orang satgas pembawa Bendera Partai.

Hasto memimpin 26 orang jajaran petinggi DPP PDIP. Mereka berada di baris berikutnya. Di barisan berikutnya adalah 20 orang dari jajaran RedMe dan Artis Nusantara. Lalu diikuti dengan 50 orang pemain angklung.

"Hari ini akan daftar (peserta Pemilu) yang pertama,” kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin 1 Agustus 2022.

 

Selengkapnya...

3. Bharada E Dikembalikan ke Brimob karena Masih Berstatus Saksi di Kasus Brigadir J

Penampakan Bharada E Tinggalkan Komnas HAM
Ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo, Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E (baju hitam) berjalan keluar usai pemeriksaan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (26/7/2022). Bharada E dimintai keterangan terkait tewasnya Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E yang terlibat dalam adu tembak di rumah Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdi Sambo, kini dikembalikan ke satuan asalnya, yakni Korps Brimob Polri. 

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan alasan dikembalikannya Bharada E ke kesatuan asalnya karena masih berstatus sebagai saksi dalam kasus adu tembak yang menewaskan Brigadir J alias Nopriyansyah Yosua Hutabarat.

"Ya, karena statusnya masih sebagai saksi," kata Dedi seperti dikutip dari Antara, Minggu 31 Juli 2022.

Namun jenderal bintang dua ini enggan menjelaskan lebih detail terkait alasan penarikan Bharada E ke Mako Brimob Polri.

Memang Bharada E merupakan anggota Brimob yang diperbantukan di Divisi Propam Polri dan menjadi ajudan Irjen Ferdy Sambo.

 

Selengkapnya...

INFOGRAFIS: Daftar Bansos 2021, Dari Kartu Sembako Hingga Prakerja (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: Daftar Bansos 2021, Dari Kartu Sembako Hingga Prakerja (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya