Tebet Eco Park Kembali Dibuka Mulai Hari Ini, Catat Aturan Terbarunya

Pemprov DKI Jakarta kembali membuka Tebet Eco Park untuk masyarakat umum dengan sejumlah persyaratan baru. Apa saja?

oleh Winda Nelfira diperbarui 15 Agu 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2022, 07:53 WIB
FOTO: Menikmati Perpanjangan Libur Sekolah di Tebet Eco Park
Pengunjung bermain di area playground Tebet Eco Park, Jakarta, Selasa (10/5/2022). Warga memanfaatkan libur dengan bermain dan berolahraga di taman terbuka setelah pemerintah memperpanjang masa liburan sekolah hingga tanggal 11 Mei 2022. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi membuka kembali Tebet Eco Park mulai hari ini, Senin (15/8/2022). Sebelumnya, Tebet Eco Park sempat ditutup sejak 14 Juni 2022 lalu.

"Mulai 15 Agustus 2022 Tebet Eco Park kembali dibuka," demikian keterangan yang dikutip Liputan6.com pada akun Instagram resmi @tebetecopark, Senin (15/8/2022).

Namun pembukaan kembali taman yang berlokasi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan (Jaksel) ini, disertai dengan sejumlah kebijakan dan aturan bagi pengunjung.

Di antaranya ialah masyarakat yang hendak berkunjung ke Tebet Eco Park harus terlebih dahulu mendaftar atau menjadwalkan kunjungannya melalui aplikasi JAKI.

Kemudian kapasitas kunjungan juga dibedakan berdasarkan hari. Pada hari Senin hingga Jumat, kapasitas maksimum Tebet Eco Park hanya 4.000 pengunjung. Sementara pada Sabtu dan Minggu, kapasitas maksimum mencapai 5.000 pengunjung.

Selain itu, jam operasional Tebet Eco Park dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama, buka pukul 07.00 - 11.00 WIB. Sesi kedua, buka pukul 13.00 - 17.00 WIB.

Pemprov DKI Jakarta juga mengatur tata tertib saat berada di kawasan Tebet Eco Park. Terdapat 21 tata tertib yang perlu diperhatikan masyarakat saat berada di ruang terbuka hijau tersebut, antara lain:

- Dilarang merokok

- Dilarang bermain skateboard

- Dilarang membawa minuman keras/alkohol

- Dilarang merusak fasilitas taman

- Dilarang bersepeda

- Dilarang menduduki patung

- Dilarang merusak taman

- Dilarang melakukan vandalisme

- Dilarang berenang di sungai

- Dilarang buang sampah sembarangan

- Dilarang melewati batas aman sungai

- Dilarang bermain bola tanpa seizin pengelola

- Dilarang memberikan makan pada hewan peliharaan sendiri

- Dilarang memberi makan ikan sembarangan

- Dilarang membawa hewan peliharaan selain ke pet park

- Dilarang bawa makan dan minuman sambil bermain

- Dilarang melompat dari atas alat permainan dan jembatan

- Dilarang bersandar pada railing atau pagar jembatan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ditutup Sementara Akibat Kepadatan Ekstrem

Akhir Pekan, Masyarakat Serbu Taman Tebet Eco Park
Masyarakat memadati taman bermain Tebet Eco Park di Jakrata Minggu (22/5/2022). Usai Presiden Joko Widodo memberikan kelonggaran atas penggunaan masker banyak masyarakat mulai memadati area ruang terbuka untuk menghabiskan waktu bersama keluarga di akhir pekan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan alasan ditutupnya sementara kawasan Tebet Eco Park, Jakarta Selatan sejak Rabu 15 Juni 2022 lalu. Menurut Anies taman berkapasitas 8 hingga 10 ribu itu mengalami kelebihan kapasitas hingga menyebabkan kepadatan ekstrem.

"Jumlah warga yang datang ke Tebet Eco Park sedemikian tinggi hingga taman dan wilayah sekitarnya menjadi amat padat. Taman yang dirancang berkapasitas 8-10 ribu, pernah kedatangan 60 ribu warga dalam satu hari di akhir pekan," kata Anies melalui akun Instagram resmi @aniesbaswedan, Kamis (16/6/2022).

"Kesempatan menikmati taman menjadi sangat berkurang karena kepadatan yang ekstrem," lanjut Anies.

Anies menyebut sejak dibuka pada 23 April 2022, masyarakat begitu ramai datang ke Tebet Eco Park. Tidak hanya dari Jakarta tetapi juga masyarakat yang berasal dari luar Jakarta.

"Berbagai segmen usia dan ekonomi bergantian menjelajah taman dan memanfaatkan berbagai fiturnya. Tentu kami di Pemprov DKI senang melihat antusiasme warga dalam memanfaatkan fasilitas yang sudah dibangun," kata Anies.

Anies menjelaskan Tebet Eco Park dibangun untuk masyarakat agar dapat menikmati suasana taman dan hutan kota serta wawasan lingkungan hidup yang asri dan lestari. Namun, lebih lanjut dia mengatakan tujuan itu akan sulit dicapai bila kepadatan pengunjung begitu ekstrem.

"Tujuan ini sulit tercapai bila kepadatan begitu esktrem yang membuat suasana taman lebih menyerupai festival daripada taman kota. Maka, kami harus menata ulang pengelolaan Tebet Eco Park," ujar Anies.

Infografis Wisata Museum di 5 Wilayah DKI Jakarta
Infografis Wisata Museum di 5 Wilayah DKI Jakarta.  (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya