Masuk Tebet Eco Park Kini Harus Daftar Dulu di JAKI

Pemprov DKI Jakarta kembali membuka Tebet Eco Park mulai hari ini, Senin (15/8/2022). Namun ada sejumlah kebijakan baru yang diterapkan, salah satunya soal pembatasan pengunjung.

oleh Winda Nelfira diperbarui 15 Agu 2022, 08:31 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2022, 08:31 WIB
Akhir Pekan, Masyarakat Serbu Taman Tebet Eco Park
Masyarakat memadati taman bermain Tebet Eco Park di Jakrata Minggu (22/5/2022). Usai Presiden Joko Widodo memberikan kelonggaran atas penggunaan masker banyak masyarakat mulai memadati area ruang terbuka untuk menghabiskan waktu bersama keluarga di akhir pekan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Tebet Eco Park telah dibuka kembali untuk umum mulai hari ini, Senin (15/8/2022). Pembukaan kembali taman yang berada di Tebet, Jakarta Selatan (Jaksel) ini juga disertai sejumlah kebijakan atau aturan baru, salah satunya soal pembatasan pengunjung.

Usai dibenahi, kini masuk Tebet Eco Park harus daftar dulu di aplikasi JAKI. Pengunjung diminta untuk menjadwalkan kunjungannya lewat JAKI terlebih dahulu.

"Sekarang kalau mau berkunjung ke Tebet Eco Park harus menjadwalkan diri dulu via JAKI ya," demikian bunyi keterangan dikutip dari akun Instagram resmi @dkijakarta, Senin (15/8/2022).

Pasalnya, kapasitas kunjungan Tebet Eco Park dibedakan berdasarkan hari. Pada hari Senin hingga Jumat, kapasitas maksimum hanya 4.000 pengunjung. Sementara pada Sabtu dan Minggu, kapasitasnya maksimum 5.000 pengunjung.

Selain itu, jam operasional Tebet Eco Park dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama, buka pukul 07.00 - 11.00 WIB. Sesi kedua, buka pukul 13.00 - 17.00 WIB.

Cara Daftar di JAKI

Pengunjung harus punya aplikasi JAKI terlebih dulu. Selanjutnya, pengunjung hanya perlu klik banner dilayar yang menampilkan gambar daftar masuk Tebet Eco Park.

Setelah itu, isi data kunjungan dan data diri yang memuat jumlah pengunjung, tanggal pengunjung, dan pilih sesi kunjungan. Usai langkah itu, pengunjung akan mendapatkan barcode sebagai tiket masuk.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI juga menyediakan setidaknya lima kantong parkir di kawasan Tebet Eco Park. Di antaranya, area samping Sarana Square, SMPN 73 Jakarta (hanya buka weekend), Pom Bensin MT Haryono, Gedung Graha Pratama, dan Gedung Wisma Pede.

Sebelumnya, diketahui Tebet Eco Park ditutup sementara sejak 14 Juni 2022 dalam rangka pemeliharaan taman dan perbaikan fasilitas taman.

Beberapa fasilitas baru yang dibangun yaitu, water playground, barbeque area, dan pet park. Selain itu, juga dilakukan penanaman kembali rumput dan tanaman hias.

Ditutup Akibat Kepadatan Ekstrem

Akhir Pekan, Masyarakat Serbu Taman Tebet Eco Park
Masyarakat memadati taman bermain Tebet Eco Park di Jakrata Minggu (22/5/2022). Usai Presiden Joko Widodo memberikan kelonggaran atas penggunaan masker banyak masyarakat mulai memadati area ruang terbuka untuk menghabiskan waktu bersama keluarga di akhir pekan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan alasan ditutupnya sementara kawasan Tebet Eco Park, Jakarta Selatan sejak Rabu 15 Juni 2022 lalu. Menurut Anies taman berkapasitas 8 hingga 10 ribu itu mengalami kelebihan kapasitas hingga menyebabkan kepadatan ekstrem.

"Jumlah warga yang datang ke Tebet Eco Park sedemikian tinggi hingga taman dan wilayah sekitarnya menjadi amat padat. Taman yang dirancang berkapasitas 8-10 ribu, pernah kedatangan 60 ribu warga dalam satu hari di akhir pekan," kata Anies melalui akun Instagram resmi @aniesbaswedan, Kamis (16/6/2022).

"Kesempatan menikmati taman menjadi sangat berkurang karena kepadatan yang ekstrem," lanjut Anies.

Anies menyebut sejak dibuka pada 23 April 2022, masyarakat begitu ramai datang ke Tebet Eco Park. Tidak hanya dari Jakarta tetapi juga masyarakat yang berasal dari luar Jakarta.

"Berbagai segmen usia dan ekonomi bergantian menjelajah taman dan memanfaatkan berbagai fiturnya. Tentu kami di Pemprov DKI senang melihat antusiasme warga dalam memanfaatkan fasilitas yang sudah dibangun," kata Anies.

Anies menjelaskan Tebet Eco Park dibangun untuk masyarakat agar dapat menikmati suasana taman dan hutan kota serta wawasan lingkungan hidup yang asri dan lestari. Namun, lebih lanjut dia mengatakan tujuan itu akan sulit dicapai bila kepadatan pengunjung begitu ekstrem.

"Tujuan ini sulit tercapai bila kepadatan begitu esktrem yang membuat suasana taman lebih menyerupai festival daripada taman kota. Maka, kami harus menata ulang pengelolaan Tebet Eco Park," ujar Anies. 

Infografis Wisata Museum di 5 Wilayah DKI Jakarta
Infografis Wisata Museum di 5 Wilayah DKI Jakarta.  (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya