Lawan Terorisme, BNPT Ajak Masyarakat untuk Cintai Bangsa Sendiri

BNPT mengingatkan, perlu usaha dari banyak pihak untuk melakukan kontra radikalisme di media sosial. Ini merupakan salah satu usaha untuk melawan terorisme di Tanah Air.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 25 Sep 2022, 08:45 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2022, 08:45 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Boy Rafli Amar, saat menghadiri undangan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR RI yang diselenggarakan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/8) (BNPT)
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Boy Rafli Amar, saat menghadiri undangan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR RI yang diselenggarakan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/8) (BNPT)

Liputan6.com, Jakarta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengingatkan, perlu usaha dari banyak pihak untuk melakukan kontra radikalisme di media sosial. Ini merupakan salah satu usaha untuk melawan terorisme di Tanah Air.

"Caranya dengan mengunggah literasi digital bahwa bangsa Indonesia tidak seperti yang dipropagandakan kelompok teror," kata Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar di Jakarta, seperti dilansir Antara, Minggu (25/9/2022).

Menurut dia, keberadaan media sosial kerap disalahgunakan kelompok terorisme. Mereka terus menerus memanfaatkan ruang digital untuk menebar propaganda dengan tujuan menciptakan perpecahan di Indonesia.

Dia meyakini, dengan melakukan upaya kontra radikal, literasi digital tentang Indonesia yang toleran, indah, damai dan rukun bisa menyebar ke seluruh lapisan masyarakat sehingga propaganda radikal bisa ditangkal.

Dia menilai, pemahaman masyarakat tentang Pancasila sebagai fondasi dalam berbangsa dan bernegara, moderasi beragama serta penguatan budaya perlu terus ditingkatkan.

"Kita mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mencintai bangsanya sendiri," ajak dia.

 

Gandeng Sejumlah Pihak

Selain mengajak masyarakat melakukan kontra radikal di media sosial, BNPT RI juga terus melebarkan sayap melakukan kerja sama multipihak dalam pencegahan terorisme.

Sebagai salah satu unsur pentahelix, masyarakat menjadi kekuatan penting dalam menghidupkan kembali semangat empat konsensus kebangsaan, dan mengamalkannya di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk.

Empat konsensus bangsa yang dimaksud adalah Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

"Empat konsensus ini adalah vaksin ampuh dalam mencegah teorisme," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya