Jakarta Hujan Deras, Jalan Rawamangun Muka Tergenang

Hujan deras mengguyur DKI Jakarta dan sekitar pada Kamis (6/10/2022). Sejumlah ruas jalan pun tergenang air.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 06 Okt 2022, 17:38 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2022, 17:38 WIB
Ilustrasi banjir DKI Jakarta (Liputan6.com / Triyasni)
Ilustrasi banjir DKI Jakarta (Liputan6.com / Triyasni)

Liputan6.com, Jakarta Hujan deras mengguyur DKI Jakarta dan sekitar pada Kamis (6/10/2022). Sejumlah ruas jalan pun tergenang air.

Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Gatot Sulaeman, melaporkan pada pukul 16.34 WIB, air meredam ruas Jalan Rawamangun Muka Selatan, Pulo Gadung Jakarta Timur.

Ketinggian genangan air di jalan tersebut berkisar 60 hingga 70 sentimeter.

"Ketinggian air 60 sentimeter sampai 70 centimeter," kata Gatot dalam keterangannya, Kamis (6/10/2022) sore.

Gatot mengatakan, pihaknya menurunkan 6 personel ke lokasi banjir Jakarta. "Sementara standby. Belum ada permintaan evakuasi," tandas dia.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyampaikan bahwa akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur DKI Jakarta dan sekitarnya pada Kamis, (06/10/2020) menyebabkan beberapa wilayah tergenang.

BPBD mencatat saat ini terdapat 7 ruas jalan tergenang dan 5 RT atau hanya 0,016 persen dari 30.470 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta.

Adapun data wilayah terdampak genangan sebagai berikut:

Jakarta Selatan terdapat 5 RT yang terdiri dari:

Kelurahan Pondok Pinang

- Jumlah: 1 RT

- Ketinggian: 50 cm

- Penyebab: Curah hujan tinggi

Kelurahan Pejaten Barat

- Jumlah: 1 RT

- Ketinggian: 40 cm

- Penyebab: Curah hujan tinggi

Kelurahan Cipete Utara

- Jumlah: 3 RT

- Ketinggian: 120 cm

- Penyebab: Curah hujan tinggi

 

Jalan Tergenang terdapat 7 ruas jalan:

1. Jalan TB Simatupang, Cilandak Barat, Cilandak (JGC Indonesia), Jakarta Selatan. Ketinggian: 30 cm.

2. Jalan Jeruk Purut, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.Ketinggian: 30 cm.

3. Jalan Raya Tanjung Barat, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta SelatanKetinggian: 30 cm.

4. Jalan Pejaten Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta SelatanKetinggian: 30 cm.

5. Jalan Intan, Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan. Ketinggian: 30 cm.

6. Jalan Komplek Polri, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan. Ketinggian: 30 cm.

7. Jalan Karang Tengah Raya, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta SelatanKetinggian: 30 cm.

Genangan Ditargetkan Cepat Surut

BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah, dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan bersama dengan para lurah dan camat setempat.

"Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," Kata Kepala BPBD Isnawa Adji dalam keterangan resminya, Kamis (6/10/2022).

Selain itu, BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan yang terjadi.

"Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop," kata dia.

Peringatan Dini Cuaca Buruk 2-8 Oktober 2022

20161110-Cuaca-Ekstrem-Monas-Jakarta-IA
Seorang pegunjung berada di kawasan Monas, Jakarta, Kamis (10/11). Kepala BMKG Andi Eka Sakya menyatakan, cuaca ekstrem yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia akan berlangsung hingga Februari 2017. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap cuaca ekstrem berpotensi terjadi pada 2-8 Oktober 2022. BMKG pun mengimbau warga untuk waspada. 

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyampaikan, ada indikasi terdapat dinamika atmosfer yang signifikan. Dinamika ini dapat berdampak pada peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia.

"Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya belokan dan perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan pola konvektivitas," ujar Guswanto, seperti dilansir dari Antara, Jakarta, Sabtu (1/10/2022).

Belum lagi, lanjut dia, aktifnya fenomena Madden Jullian Oscillation (MJO) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuator dan gelombang Kelvin dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.

"Berdasarkan kondisi itu, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 2-8 Oktober 2022," kata dia.

Menurut dia, kondisi cuaca yang demikian berpeluang terjadi di bagian wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kep. Riau, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.

Bagian wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, dan Papua juga berpeluang mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dari 2 sampai 8 Oktober 2022.

Meminimalkan Dampak

Waspada Cuaca Ekstrem di Jakarta
Sejumlah kendaraan melintas saat hujan di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (18/2/2022). BMKG mengungkapkan potensi curah hujan meningkat dan cuaca ekstrem sepanjang 17-23 Februari 2022. Sejumlah wilayah diminta waspada dampak yang terjadi dari cuaca buruk. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Guswanto mengatakan, selama 1 sampai 3 Oktober 2022 wilayah Sumatera Barat, Bengkulu, dan Jawa Barat statusnya siaga menghadapi dampak hujan lebat.

Dia mengemukakan pentingnya pengecekan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air, penataan lingkungan, pengelolaan sampah, pencegahan penebangan pohon di daerah lereng, dan penghijauan dalam upaya meminimalkan dampak peningkatan curah hujan.

Selain itu, menurut dia, instansi terkait perlu melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh, menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh saat tertiup angin kencang, serta menggencarkan sosialisasi dan edukasi mengenai mitigasi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin kencang, dan gelombang tinggi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya