Liputan6.com, Jakarta - Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan Doni Monardo menyampaikan pihaknya akan melakukan investigasi secara menyeluruh dalam mengusut tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang guna menemukan seluruh pihak yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Menurut Doni, investigasi secara menyeluruh itu dilakukan dengan menyelidiki semua tahapan dalam penyelenggaraan pertandingan antara Arema dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, pada Sabtu malam, 1 Oktober lalu.Â
Advertisement
Baca Juga
"Investigasi kami lakukan di setiap tahapan, mulai dari perencanaan pertandingan, persiapan, pelaksanaan, hingga terjadinya kerusuhan dan penanganan korban pasca-kerusuhan. Sehingga bisa ditemukan siapa yang bertanggung jawab di setiap tahapan itu," ujar mantan Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini lewat keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (8/10/2022) dilansir Antara.
Di samping itu, tambah Doni, TGIPF tragedi Kanjuruhan juga mendatangi serta mewawancarai berbagai pihak dan mengumpulkan bukti-bukti pendukung sebagai bahan analisis bagi tim.
Sebelumnya, kepada wartawan di Malang, Jawa Timur, Jumat, 7 Oktober kemarin, Doni mengatakan TGIPF tragedi Kanjuruhan telah mengumpulkan fakta-fakta yang ada di Stadion Kanjuruhan terkait dengan insiden yang menewaskan sekitar 131 orang.Â
Dia pun menyampaikan bahwa telah ditemukan beberapa bukti penting dalam mengusut tragedi di Stadion Kanjuruhan tersebut. Seperti rekaman kamera pemantau atau CCTV di dalam Stadion Kanjuruhan dan beberapa rekaman video lain.
Menurut Sekretaris TGIPF Nur Rochmad, bukti-bukti penting yang berhasil dikumpulkan nantinya untuk memperkuat sekaligus mempertajam analisis dari tim. Dengan demikian, lanjut Rochmad, tragedi Kanjuruhan dapat diungkap secara menyeluruh dan independen.
"Berbagai alat bukti penting yang kami dapatkan ini nantinya akan memperkuat dan mempertajam analisis kami. Sehingga peristiwa Kanjuruhan ini dapat kita ungkap secara menyeluruh dan independen," ujar mantan Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum) Kejaksaan Agung ini.
Korban Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 705 Orang
Polri melaporkan adanya penambahan jumlah korban akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Dari 678 orang pada Jumat 7 Oktober 2022, menjadi 705 orang pada Sabtu (8/10/2022).
"Jumlah total korban 705 orang, terdiri dari korban meninggal dunia 131 orang, jumlah korban luka 574 orang," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Sabtu (8/10/2022).
Adapun untuk data korban luka terbagi ke dalam tiga kategori, luka ringan sebanyak 506 orang, luka sedang 45 orang, dan luka berat sebanyak 23 orang. Sementara korban yang masih dirawat inap oleh pihak rumah sakit setempat sebanyak 36 orang.
"Korban Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan dari Data Hasil Konsolidasi dan telah dilakukan kroscek ulang dengan Pihak Pemerintah setempat dan dengan RS terkait, data yang sudah dapat divalidasi," sebutnya.
Sebelumnya, Polri telah melaporkan data korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Total korban sebanyak 678 orang sebagaimana data, Jumat 7 Oktober 2022.
"Jumlah total korban 678 orang," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo dalam keterangannya.
Advertisement
Daftar Rincian Korban
Dari total 678 korban, terbagi menjadi 131 orang korban meninggal. Sedangkan 547 orang korban luka-luka terbagi menjadi luka ringan 131 orang, luka sedang 43 orang, dan luka berat 23 orang.
"Semua data telah dikonfirmasi dengan direktur Rumah Sakit, bagian pelayanan medis dan bagian forensik," jelas Dedi.
Dari seluruh data korban luka, terdapat sebanyak 60 orang yang sedang menjalani perawatan inap di rumah sakit.