Masuk Tahun Politik, Jokowi: Soliditas Polri dan TNI Akan Kurangi Tensi Politik

Ia meyakini stabilitas keamanan dan politik di Indonesia akan terjaga baik, apabila Polri dan TNI solid serta bergandengan tangan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 15 Okt 2022, 12:36 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2022, 12:36 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Pembentukan Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta pada Jumat, 7 Oktober 2022. (Dok Biro Pers Sekretariat Presiden RI)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajaran Polri untuk menjaga soliditas di internal maupun dengan TNI, mengingat saat ini sudah masuk tahun politik. Dia menekankan pentingnya soliditas TNI-Polri untuk mengurangi tensi politik di masyarakat.

"Mengenai soliditas, ini hati-hati, sudah masuk tahun politik karena tahapan pemilu sudah berjalan sejak Juni yang lalu. Harus ditunjukkan soliditas, di internal Polri dulu rampung, kemudian soliditas Polri dan TNI itu yang akan mengurangi tensi politik ke depan," ujar Jokowi saat memberikan Pengarahan kepada Kapolda, Kapolres, Pejabat Utama Polri di Istana Negara Jakarta, Jumat 14 Oktober 2022.

Menurut dia, para kapolda, kapolres, dan para pejabat utama Polri harus memiliki kepekaan terhadap isu politik. Pasalnya, mereka merupakan pimpinan tertinggi di wilayah masing-masing.

"Soliditas harus ada, kepekaan posisi politik ini seperti apa sih karena saudara-saudara adalah pimpinan-pimpinan tertinggi di wilayah masing-masing," kataya.

Selain itu, kata Jokowi, para anggota Polri harus paham dengan kondisi politik yang terjadi di Tanah Air. Namun, dia mengingatkan Polri untuk tidak masuk dalam politik praktis.

"Sense of politic-nya juga harus ada. Tidak bermain politik tapi ngerti masalah politik karena kita akan masuk ke tahapan tahun politik," jelas Jokowi.

Ia meyakini stabilitas keamanan dan politik di Indonesia akan terjaga baik, apabila Polri dan TNI solid serta bergandengan tangan. Jokowi menjamin tak ada yang berani mengganggu stabilitas keamanan dan politik di Indonesia.

"Kalau dilihat Polri solid kemudian bergandengan dengan TNI solid, saya sampaikan, saya beri jaminan stabilitas keamanan kita, stabilitas politik kita pasti akan baik. Enggak ada yang berani coba-coba (mengganggu). Kalau coba-coba, tegas aja," tutur Jokowi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jaga Stabilitas Keamanan

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Polri menjaga stabilitas keamanan, menjelang tahun politik 2024. Dalam hal ini, Polri diminta menindak tegas hal-hal yang dapat memicu perpecahan dan polarisasi.

Listyo menyampaikan Jokowi meminta Polri memperkuat soliditas dengan TNI. Jokowi ingin Polri-TNI melakukan langkah-langkah mengawal kebijakan pemerintah.

"Apalagi kita menghadapi situasi tahun politik. Tentunya bagaimana kita melakukan tindakan tegas terhadap hal-hal yang bisa berdampak terhadap perpecahan, terhadap hal-hal yang bersifat polarisasi, terhadap hal-hal yang mengganggu kehidupan masyarakat yang saat ini sedang sulit," kata Listyo dalam acara Pengarahan kepada Kapolda dan Perwira Tinggi Polri di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (14/10/2022).

Selain itu, dia menyampaikan Presiden Jokowi meminta Polri untuk meningkatkan soliditas di internal, melakukan tugas pokok dan fungsi, menjadi pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.

Infografis Kejengkelan Jokowi dan Ancaman Reshuffle Kabinet. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kejengkelan Jokowi dan Ancaman Reshuffle Kabinet. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya