Liputan6.com, Jakarta Wanita bercadar penodong senjata api (senpi) ke Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di kawasan Istana Merdeka Jakarta, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, ditetapkan menjadi tersangka.
"Statusnya ditetapkan jadi tersangka," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (26/10/2022).
Baca Juga
Wanita yang menodongkan senpi di Istana itu diketahui bernama Siti Elina warga Koja, Jakarta Utara.
Advertisement
Selain Siti Elina, dua rekannya yang merupakan laki-laki, BU dan JM ditetapkan jadi tersangka. Mereka dikenakan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 Juncto Pasal 335 KUHP. Sementara itu, untuk UU Terorisme belum dikenakan karena masih dikontruksikan.
"BU dan JM juga tersangka," ucap dia.
Seorang wanita tak dikenal menodongkan senjata api jenis FN kepada anggota pasukan pengamanan presiden (paspampres) di Jalan Merdeka Utara pada, Selasa (25/10/2022) pagi tadi. Kejadian terjadi sekitar pukul 07.00 WIB.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menceritakan awal penangakan terhadap wanita berusia 25 tahun yang tak memiliki identitas tersebut.
Latif mengatakan, sekitar pukul 07.00 WIB, anggota Sat Gatur Dirlantas Polda Metro Jaya tengah melakukan tugas rutin pelayanan masyarakat penjagaan dan pengaturan di sekitar istana presiden.
Saat tengah menjalankan tugas, tiba-tiba ada perempuan bercadar menghampiri anggota paspamres dan menodongkan senjata api jenis FN.
"Kemudian ada seorang perempuan berjalan kaki dari Harmoni mengarah ke Jalan Medan Merdeka Utara, tepatnya dipintu masuk Istana dan menghampiri anggota paspampres yang sedang siaga dengan menodongkan senpi jenis FN," ujar Latif dalam keterangannya, Selasa (25/10/2022).
Melihat ada wanita menodongkan senjata api ke Paspampres, anggota Sat Gatur langsung mengamankan wanita tersebut.
"Dengan sigap anggota Sat Gatur atas nama Aiptu Hermawan, Briptu Krismanto, dan Bripda Yuda mengamankan perempuan tersebut dengan merebut senpi dari tangan wanita tersebut," kata dia.
Usai diamankan, anggota langsung menggeledah wanita tersebut dan tak ditemukan identitasnya. Anggota hanya mendapatkan senjata api dan tas hitma yang berisi kitab suci, dompet kosong warna pink dan satu unit telepon seluler.
"Dan mengamankan untuk diserahkan kepada reserse Jakarta Pusat," kata Latif.
Motif
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkap jika motif sementara dari Siti Elina alias SE, pelaku penerobos Istana Negara yang menodongkan senjata api ke Paspampres karena ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
"Tujuannya adalah ingin bertemu Pak Jokowi, ingin menyampaikan bahwa indonesia salah karena bukan atas dasar Islam tetapi ideologinya Pancasila," kata Hengki saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2022).
Hasil itu didapat dari hasil pemeriksaan sementara berbagai bukti digital dan linimasa, juga ditemukan kalau Siti telah datang ke Istana Negara sebanyak 3 kali.
"Bahwa yang bersangkutan ni sudah tiga kali datang ke Istana namun pada hari kemarin tanggal 25 ternyata yang bersangkutan sudah berjalan dari kodamar dan secara diam-diam mengambil senjata ini kemudian dia datang ke Istana," ujarnya.
Advertisement
Kronologi
Diberitakan sebelumnya, ada seorang perempuan tak dikenal menodongkan senjata api jenis FN kepada anggota pasukan pengamanan presiden (Paspampres) di Jalan Merdeka Utara pada, Selasa 25 Oktober 2022 pagi tadi. Kejadian terjadi sekitar pukul 07.00 WIB.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menceritakan awal penangkapan terhadap wanita berusia 25 tahun yang tak memiliki identitas tersebut.
Latif mengatakan, sekitar pukul 07.00 WIB, anggota Sat Gatur Dirlantas Polda Metro Jaya tengah melakukan tugas rutin pelayanan masyarakat penjagaan dan pengaturan di sekitar Istana Kepresidenan Jakarta.
Saat tengah menjalankan tugas, tiba-tiba ada perempuan bercadar menghampiri anggota Paspampres dan menodongkan senjata api jenis FN.
"Kemudian ada seorang perempuan berjalan kaki dari Harmoni mengarah ke Jalan Medan Merdeka Utara, tepatnya dipintu masuk Istana dan menghampiri anggota paspampres yang sedang siaga dengan menodongkan senpi jenis FN," ujar Latif dalam keterangannya, Selasa 25 Oktober 2022.